Ustadz Adi Hidayat tetap ngotot "Surat Pemusik"

Oleh: Ibnu Yasin

Barusan saya menonton full video UAH terbaru dengan kecepatan video 1,5 dan terkadang 1,75. Kasihan teman-temannya UAH yang selama ini memberi udzur perihal video kemarin bahwa UAH hanya sabqul lisan (kepleset lidah) yang sifatnya manusiawi, eh ternyata ndak tuh berdasarkan ceramah UAH tersebut, justru UAH semakin menguatkan pendapatnya tentang Surat Pemusik (Surat Asy-Syu'ara') 😁 

Sedari awal UAH kelewat batas menamakan surat tersebut dengan diksi pemusik ditengah masyarakat kita yang hanya mengenal pemusik melainkan dengan makna yang sudah pahami di benak mereka dan jauh dari apa yang dimaksudkan oleh UAH, walau UAH jelas tidak dalam rangka berniat atau ingin menghinakan kitabullah. 

Kemudian cabang-cabang ilmu bahasa yang disebutkan oleh UAH juga dipelajari oleh para ustadz dan santri, biasa saja bukan sesuatu yang WOW di dunia pesantren. UAH juga membawakan muqaddimah Alfiyah dll juga sudah biasa di dunia pesantren walau dianggap WOW di mata netizen. 

Saya sebutkan ini agar fans UAH tidak menganggap hanya UAH yang belajar dan menghafal ya, (kemudian menuduh) yang lain jahil, gagal paham, dengki, pansos dan seabrek gelar buruk lainnya yang dialamatkan kepada setiap pengkritik UAH, sebagaimana itulah jargon fans UAH saat ini.

Berikutnya, oke lah beliau mempertanyakan sanad keilmuan, kredibilas dan kepiawaian UMS dalam ilmu agama. Namun mengapa harus bela-belain membawa copian skripsi UMS di UII Jogja? Apa faidahnya? 

*UMS (Ustadz Muflih Safitra, seorang da'i Salafi yang mengkritik UAH)


Baca juga :