"Khilafah" Yang Memecah Belah, Jangan Katakan Anti Khilafah, Katakan Saja Anti HTI
Saya tidak pada posisi mau berdebat soal apa itu khilafah, ilmu saya tak seberapa,
Tapi.....
Ketika ada yang mendebatmu tentang cara pandangmu terhadap Khilafah yang kamu gaungkan dengan semangat membara, jangan lalu kamu justifikasi mereka yang mendebatmu sebagai anti khilafah, lebih-lebih anda baca kitab aja ndak pernah, bahasaa arab ndak bisa, ngaji juga cuma sepekan sekali, paling poll google sama baca buku terjemahan.
Dan juga bagi yang anti Khilafah ala HTI, tolong deh, jangan diskreditkan kata khilafah karena itu salah satu terminologi dalam agama Islam. Tidak semua umat Islam memiliki kefahaman yang sama tentang makna Khilafah. Jangan di sama ratakan bahwa Khiafah sudah pasti HTI. Katakan saja anti HTI jangan anti Khilafah. Seperti pesan Cak Nun.
Tafsir dan cara pandang Khilafah itu beraneka ragam. Tariklah perdebatan itu dalam kajian-kajian ilmiah. Tap ya yang berdebat plis, yang paham ilmu, sama sama modal google kok debat agama.
Tong kalau sama sama kosong bentur, cuma menghasilkan kebisingan glonthangan.
Banyak persoalan yang layak kalian debatnya.
Bagaimana kalian membangun ekonomi umat,
Misal:
Distribusi pendapatan agar tidak ada muskaya yang bisa punya emas banyak sisi lain ada yang cari makan saja susah.
Bagaimana optimalkan kepemilikan property bagi umat Islam dengan tanpa riba, dengan ekonomi terbatas tapi memiliki aset.
Bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita umat, sehingga dana ZIS meningkat, kapasitas umat meningkat.
Juga di bidang kesehatan, bagaimana konsep kesehatan muslim, yang bisa menjamin kesehatan umat di kala pandemi.
Bagi saya itulah perjuangan memperkuat Umat yang riil, Khilafah yang riil.
Kalian bicara khilafah, wong kalian aja masih masuk golongan 8 asnaf orang yang berhak menerima zakat. Aduh....
(By Arka Atmaja)