"Buna Teddy"

"Buna Teddy"

Istilah ini cukup populer di X (Twitter). Khususnya dikalangan Anti Pemerintah.

Sampai sekarang, saya belum tahu apa artinya "Buna" ini. Tapi kemungkinan "Buna" itu adalah singkatan dari "Ibu Negara".

Kalau "Buna" benar singkatan dari Ibu Negara, saya kira ini benar-benar pelecehan kepada Mayor eh, Letkol Teddy. Maaf, selalu lupa kalau si Kawah sudah dapat hibah, eh naik jabatan... hi...hi...hi....

Teddy itu kan lakik. Ganteng lagi. Idola emak-emak. Juga sebagian bapak-bapak. Tapi bukan saya ya.

Tapi mungkin julukan ini muncul karena ulah Teddy sendiri. Maaf ya, saya harus ngomong apa adanya. 

Ketika masa Pilpres. Khususnya masa Kampanye. Teddy ditunjuk Pemerintah sebagai ajudan Pak Prabowo saat jadi Capres. Saya melihat perilaku Teddy masih cukup normal. 

Tapi ketika Pak Prabowo resmi diumumkan sebagai Pemenang Pilpres, saya lihat Teddy mulai sedikit over acting
Setelah Pak Prabowo dilantik, saya lihat ulah Teddy semakin menjadi-jadi. Mulai dari "kurang adab" terhadap Panglima TNI ( sempat diprotes oleh AKBP Netty Siagian), sampai beberapa kali mendorong secara kasar rakyat yang mau bersalaman atau berfoto dengan Pak Prabowo.

Mungkin ada yang membela kalau tindakan itu adalah bagian dari SOP perlindungan terhadap Kepala Negara. 

Maaf ya lae-lae semua...

Kita bukan Amerika atau Russia. Dimana Kepala Negara mereka memang harus benar-benar dilindungi karena memiliki banyak musuh.

Amerika bolak-balik perang dengan Negara lain. Russia juga menginvasi Ukraina dan beberapa Negara Balkan. 

Lah, kita? 

Paling juga "musuh" kita teroris OPM dan RMS yang bahkan ketemu Kopassus langsung terkencing-kencing di celana.

Kalau berkaca ke sejarah, beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden-presiden terdahulu kita, justru pelakunya adalah Kelompok Militer sendiri.

Kalau rakyat ketemu presiden palingan pengen cium tangan. Terus foto selfie. Dijadikan foto profile Akun Medsosnya bertahun-tahun. Biar satu kampung, satu kecamatan, satu Kabupaten bahkan se Indonesia tahu.

Lah, rakyat beginian didorong dengan kasar sampai terjatuh, ya sakit hati. Cerita atau ditonton video keluarga besarnya... selamat Teddy, anda baru saja menghilangkan satu keluarga besar Pendukung Pak Prabowo. 

Tirulah masa Pak Jokowi. Sekalipun dianggap bagian pencitraan, tapi beliau selalu dekat dengan rakyat. Tidak berjarak. 

Secara pribadi saya mengakui kalau Teddy terlalu Over Acting. Over protective. Berlebihan. Sudah mirip induk Kucing Garong melindungi anaknya. 

Padahal Pak Prabowo itu macan kan? Bukan meong?

Saya kira Pak Prabowo juga terlalu berlebihan "memanjakan" si Teddy ini. Mulai dari masuk Kabinet dengan posisi tetap Prajurit TNI aktif dan Naik Jabatan tidak sesuai aturan yang biasa.

Saya cuma mengingatkan Pak Prabowo dengan ucapan beliau sendiri. Kalau untuk urusan bangsa dan negara, lupakan perasaan dan kepentingan pribadi. 

(Oleh: AZWAR SIREGAR)

Baca juga :