Menarik temuan awal penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang... karena Over Pressure..? Kok bisa?

Catatan: T Gusmand (Praktisi Migas)

Temuan awal, Penyebab kebakaran Depo Pertamina Depo Plumpang karena Over Pressure..?

Menarik temuan awal penyebab kebakaran depo plumpang yang disampaikan Sigit Listyanto (Kapolri) ini. Kebakaran terjadi saat pengisian BBM Pertamax dari Kilang Balongan ke tanki timbun Depo Plumpang. Catatan, pengiriman dari Kilang Balongan ke Depo Plumpang melalui pipa bawah tanah. Jadi penyebabnya murni masalah teknis karena Pipa bawah tanah dan Tanki timbun itu di area tertutup, tidak dapat diakses oleh umum.

Kita garis bawahi "Saat pengisian terjadi Tekanan yang berlebihan (over pressure)".

Setahu gw di pipe line dari penerimaan ke tanki timbun itu ada Safety Valve, PSV = Pressure Safety Valve, yaitu alat safety (katup pengaman) yang berfungsi membuka dan membuang tekanan yang terjadi tiba-tiba. PSV itu "wajib ada dan berfungsi normal", karena fungsinya sebagai safety bagi peralatan dan manusia disekitarnya dari over pressure yang bisa saja menimbulkan ledakan.

Sekarang pertanyaan besarnya, kenapa terjadi Over Pressure..? Dan kalau ada Over Pressure kenapa tidak dibuang oleh PSV..? apakah karena PSV-nya tidak bekerja..? Atau dalam keadaan rusak?

Balik ke pengalaman gw di proyek TAS di salah satu Depo/Terminal pertamina tahun 2007-2008, kami memang menemukan beberapa PSV itu yang sudah tidak berfungsi lagi, dan begitu juga beberapa Control Valve (CV) untuk pengisian yang sudah tidak berfungsi, akhirnya receiver line itu di-bypass.

Alhasil proses penerimaan BBM ke tanki timbun yang seharusnya bisa dilakukan secara AUTO, akhirnya harus dilakukan secara "Manual" oleh operator.
Dan fungsi Safetynya diabaikan..!

Kami juga memberikan rekomendasi untuk memfungsikan kembali PSV-PSV dan CV-CV itu. Kalau masih bisa diperbaiki, ya diperbaiki dan kalau rusak harus diganti, dan juga harus dikalibrasi ulang secara periodik oleh 3rd party (pihak ketiga) sesuai dengan persyaratan dan standard operasi industri migas.

So, diharapkan Pertamina bisa membuka hasil auditnya nanti agar menjadi pelajaran bagi kita bersama.

*sumber: fb penulis

Baca juga :