Sukses Formula E, Sukses Indonesia!

Sukses Formula E, Sukses Indonesia

Oleh: Azwar Siregar

Kesuksesan perhelatan Formula E layak diacungi jempol. Seperti halnya acara MotoGP Mandalika beberapa bulan yang lalu.

Nama Indonesia sekarang semakin mendunia. 

Kita yang selama ini dianggap Negara Dunia Ketiga, Negara Miskin, Bolak-balik kasus terorisme, Ribut dan Kerusuhan, ternyata sangat aman. 

Dunia akhirnya lebih mengenal Indonesia. Tidak seperti dulu. Lebih mengenal Bali. Bahkan menganggap Indonesia bagian dari Bali. 

Warga Dunia akhirnya tahu. Ketika sebagian dari Surga jatuh ke Bumi. Kepingannya banyak menyebar. Bukan cuma bernama Bali. Tapi juga bernama Lombok. Bernama Nias. Bernama Samosir. Dan banyak daerah luar biasa Indah di Negeri kita yang merupakan perwakilan kecantikan Surga di Bumi.

Warga Dunia akhirnya mengerti. Di Indonesia ada Kota Metropolitan. Kota Jakarta. Kota kelas Dunia. Kota Modern. Maju. Berperadaban.  Tidak kalah dengan New York. Tidak kalah dengan Tokyo. Tidak kalah dengan Abu Dhabi. Tidak kalah dengan Shanghai.

Herannya, kenapa kita malah saling mencela. Hanya gara-gara perbedaan dan dukungan politik?

Baik MotoGP Mandalika, maupun Balap Formula E Jakarta, adalah dua ajang balap bergengsi kelas Internasional yang mengharumkan nama Indonesia.

Memang sangat disayangkan. Dan saya kira Erick Thohir sebagai Menteri BUMN memang sedikit kurang w-ajar, kenapa BUMN tidak ikut menjadi sponsor Balap Formula E. Padahal Pak Jokowi sangat mendukung. Buktinya beliau datang dan ikut hadir.

Ada satu catatan kecil yang bagi orang lain mungkin tidak penting. Tetapi bagi saya sangat besar maknanya. 

Selebrasi kemenangan, baik MotoGP di Mandalika, maupun Balap Formula E, keduanya tidak menyemprotkan Sampanye. Seperti kelaziman kalau perhelatannya dilakukan di Negara lain.

Artinya ada penghormatan kepada Agama, Adat dan Budaya bangsa kita.

Warga dunia sekarang melihat Negara dan Bangsa kita dengan tatapan terpana. Calon Negara dan Bangsa Besar yang akan ikut memimpin Warga Bumi. Setara Amerika. Setara China. Setara Rusia.

(Saya tidak menyebut India, selama mereka masih doyan memasak dan mengaduk-aduk masakan dengan tangan...)

Kuncinya, ayo kembali bersatu dan jangan salah (lagi) memilih Pemimpin di masa mendatang. 

Bravo!

Baca juga :