[PORTAL-ISLAM.ID] Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)
Temu adalah obat dari segala rindu. Begitulah kata orang-orang. Semalam Karni Ilyas tampil kembali di TV One. Acara ini mengingatkan kita sebuah acara yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Indonesia Lawyer Club (ILC). ILC terakhir kali tayang 15 Desember 2020.
Dialog Kebangsaan Indonesia Bangkit di TV One semalam yang digawangi oleh presenter kawakan Karni Ilyas menjadi obat rindu setelah setahun lebih ILC tak muncul di TV One.
Yang menarik dari acara Dialog Kebangsaan tadi malam adalah tampilnya beberapa nama yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilpres 2024 seperti; Anies Rasyid Baswedan, AHY, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Sayangnya. Meski diundang, Airlangga Hartarto, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo tidak hadir. Erick Thohir yang semula dijadwalkan hadir, batal hadir. Tentu saja bila mereka hadir bakal seru.
Bila kita cermati, yang hadir cenderung dari kelompok sebelah yang diprediksi akan ‘berhadapan’ baik secara gagasan maupun kendaraan politik dalam Pilpres 2024 yang akan datang.
Adanya gelagat yang mencerminkan kompetisi dari dua hingga tiga kelompok besar yang bakal berkoalisi dalam kompetisi hajatan demokrasi lima tahunan.
Entah sengaja atau kebetulan. Ketidakhadiran Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Padahal, Erick Thohir salahsatu tokoh yang membidani lahirnya TV One 14 tahun silam.
Ketidakhadiran kelompok sebelah mungkinkah sinyal arah duet Pilpres 2024? Puan Maharani disebut-sebut akan mendampingi Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo diprediksi akan didampingi antara Airlangga Hartarto atau Erick Thohir.
Mungkin pula acara Dialog Kebangsaan TV One sinyal Anies Baswedan akan didampingi oleh salahsatu dari tiga tokoh yang hadir? AHY, Ridwan Kamil atau Sandiaga Uno.
Saat ekonom senior Faisal Basri bertanya tentang arah Indonesia Bangkit kepada keempat tokoh yang ramai mengisi bursa calon presiden 2024. Secara pribadi, saya kagum dengan jawaban singkat Anies Baswedan.
Jawaban sangat substansial. Sesuai konstitusi dan cita-cita para pendiri Republik Indonesia. Jawaban atas kegelisahan segenap anak bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia tentang kondisi Indonesia hari ini. Telah melenceng jauh dari tujuan nasional kita bernegara seperti amanat alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu:
(I) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
(2) memajukan kesejahteraan umum;
(3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
(4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Wallahua’lam bish-shawab.
Jakarta, 13 Rajab 1443/15 Februari 2022