Editorial MetroTV "BUBARNYA BONEKA ISTANA" 😁😁

Editorial MetroTV (29/5/2023):

"BUBARNYA BONEKA ISTANA"

BERHIMPUN, berkoalisi hendaknya dilakukan dengan dilandasi tujuan yang jelas dan bermartabat. Yang dimaksud jelas dan bermartabat ialah tujuan yang tidak sekadar sama, tapi juga punya daya ikat kepentingan yang kuat, sehingga setiap anggota koalisi tidak gampang menggadaikan martabat serta muruah koalisi hanya demi kepentingan yang menguntungkan diri masing-masing anggota. 

Ketika tidak punya tujuan dan kemauan yang jelas, juga tidak dibarengi dengan proses pencapaian tujuan yang terstruktur, koalisi sebesar apa pun tidak akan menghasilkan sesuatu yang besar dan bermakna. Luarnya tampak besar, tapi dalamnya kosong. Koalisi seperti itu pada akhirnya hanya menjual kekuatan kuantitatif, alih-alih menawarkan keunggulan substantif.

Dalam konteks politik saat ini, contoh paling gamblang dari koalisi tanpa isi itu ialah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Parta Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sejak awal maksud pembentukannya sudah tidak jelas. Mereka seperti sekadar berhimpun tanpa konsep, visi dan alur yang pasti untuk menggapai tujuan besar berkoalisi yaitu meraih kekuasaan.

Kekuatan yang sedianya besar itu pada akhirnya hanya menjadi kendaraan, alat, bahkan boneka untuk kekuatan yang lain. Bukan hal yang perlu ditutup-tutupi lagi bahwa sedari dibentuk, KIB seolah menjadi tunggangan Istana yang begitu getol menginginkan pemimpin nasional hasil Pilpres 2024 yang mampu meneruskan model dan gaya kepemimpinan saat ini. 

👇👇
Baca juga :