[PORTAL-ISLAM.ID] Dari seorang Nasrani menjadi Da'i yang paling disegani di Filipina. Puluhan ribu warga Filipina masuk Islam melalui dakwahnya. Hingga akhirnya Sang Da'i mempertaruhkan nyawanya.
Nuh Kabarino dulunya seorang Nasrani asal Filipina. Tak pernah terbayang olehnya bahwa perjalanan hidupnya akan berubah saat ia bekerja di Arab Saudi.
Di negeri itu, ia mulai mengenal Islam lebih dekat. Ia belajar bahasa Arab, lalu perlahan mempelajari Al-Qur’an, tafsir, dan sejarah hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam waktu tujuh tahun, ia berhasil menghafal Al-Qur’an dan mendalami ajaran Islam dengan serius.
Setelah kembali ke tanah airnya Filipina, Nuh tidak tinggal diam. Ia memutuskan menjadi dai, berdakwah mengajak orang-orang mengenal Islam. Ia berdialog dengan para pendeta Kristen, mengadakan debat ilmiah secara terbuka, dan menyampaikan ajaran Islam dengan hujah dan kesabaran.
Hasilnya luar biasa. Dalam waktu beberapa tahun, lebih dari 70.000 orang Filipina yang semula beragama Nasrani memilih memeluk Islam melalui dakwahnya. Nama Nuh Kabarino pun mulai dikenal luas, tak hanya di kalangan Muslim, tapi juga oleh para tokoh gereja dan bahkan pejabat asing.
Konon, duta besar Amerika di Manila pernah menyinggung Nuh dalam sebuah forum, menuduhnya sebagai sosok yang “ingin menghidupkan kembali Islam radikal di Filipina.”
Namun, tak semua pihak bisa menerima kiprahnya. Ketika debat dan dialog tak lagi mampu membendung pengaruh dakwahnya, maka muncullah upaya jahat untuk membungkamnya. Pada tahun 2016, saat ia sedang sujud dalam sholat Ashar di sebuah masjid di Manila, Nuh Kabarino ditembak hingga wafat. Dia insyaallah syahid dalam keadaan sujud, menghadap Allah dalam ibadahnya.
Pelaku pembunuhannya tidak pernah terungkap secara pasti hingga saat ini. Ada yang menuduh pihak Amerika sebagai dalangnya, ada pula yang menuding Iran sebagai biang keroknya, sementara sebagian media lokal menyalahkan kelompok-kelompok Kristen radikal di Filipina. Namun hingga kini, kasus tersebut tetap menjadi misteri.
Nuh Kabarino pun dikenang sebagai dai yang gigih, yang mempersembahkan hidupnya untuk dakwah Islam hingga nafas terakhir.
Semoga Allah merahmatinya dan menerima semua amalnya.
(Diadaptasi dari ConvertsToIslam)
-Sucipto Hadi Saputro-