GAHAR!! Mahasiswa Universitas Brawijaya BERANI Laporkan Menristekdikti yang Diduga Kampanyekan Capres Petahana


[PORTAL-ISLAM.ID]  Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melaporkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang pada Kamis 4 April 2019.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kota Malang, Hamdan Akbar Safara, mengatakan laporan tersebut berawal saat Nasir memberi kuliah umum mengenai kebijakan kementerian menghadapi era revolusi industri 4.0 di kampus UB pada Rabu 27 Maret 2019 lalu.

Menurut pelapor, Nasir diduga mendukung salah satu Calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Saat itu, Nasir menunjukkan sebuah presentasi kepada peserta kuliah umum yang mengarah untuk mendukung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.

Hamdan mengatakan pada hari berikutnya, Kamis 28 Maret 2019, Bawaslu mendapat kiriman sebuah video yang berisi kuliah umum yang dilakukan Menristekdikti.

"Memang video yang kami dapat pertama seperti olahan, bukan video yang langsung menunjukkan saat kuliah tamu itu berlangsung. Tapi ada potongan-potongan foto yang dijadikan satu, yang menggambarkan pemberian materi oleh Menristekdikti," ucap Hamdan, Senin 8 April 2019.

Menurut penjelasan mahasiswa tersebut, kata Hamdan, Nasir meminta peserta kuliah umum untuk mengakses QR code atau barcode yang terdapat di layar slide presentasi. Ternyata kode itu akses menuju sebuah situs beralamat hebatdikti.com/indeks.html.

"Semua yang hadir diminta untuk buka (QR code tersebut), termasuk jajaran pejabat teras kampus diminta untuk buka,” ujar Hamdan.

"Di dalamnya terdapat capaian-capaian Jokowi, ada beberapa slide yang mengarahkan untuk mengajak memilih Jokowi. Bahkan, di website tersebut juga terdapat hashtag 2019 pilih Jokowi," sambungnya.

Tak hanya itu saja, termasuk juga beberapa isinya merupakan kampanye hitam dan ajaran kebencian terhadap kelompok oposisi dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (baca: DHUAR!! Akun @Opposite6891 BONGKAR Kejanggalan Slide Berisi QR Code di Kuliah Umum Menristekdikti, INI ISINYA..).

Saat itu, tidak semua peserta kuliah umum dapat mengakses situs tersebut, kemungkinan karena situs itu mengalami down karena diakses banyak orang secara bersamaan.

Hamdan menjelaskan Bawaslu Kota Malang masih mendalami masalah ini. Video yang didapat itu pun menjadi bukti awal untuk menangani laporan dugaan pelanggaran Pemilu ini. Kemudian pihaknya akan mengundang pihak yang bertanggungjawab atau pelaksana kegiatan tersebut, yaitu rektorat kampus UB.

Selain itu, Hamdan menyebut Bawaslu Kota Malang juga akan meminta bantuan Bawaslu Provinsi Jawa Timur untuk meneruskan ke Bawaslu pusat agar memeriksa Menristekdikti  Mohamad Nasir ke Jakarta dalam waktu dekat.

"Hasilnya nanti akan diteruskan ke kami," ungkapnya.

Dia mengungkapkan belum bisa memastikan apakah kasus yang dilaporkan ini termasuk dalam dugaan pelanggaran kampanye. Sebab, kata Hamdan, untuk temuan awal yang didapatkan ada semacam hashtag 2019 pilih Jokowi.

"Namun, H+2 dari kegiatan, website tersebut masih bisa diakses namun beberapa unsur yang menguntungkan salah satu calon tidak ada, hashtag-nya hilang. Kita nanti akan butuh beberapa keterangan ahli untuk proses penyelidikan kalau memang masuk penyelidikan," tandas Hamdan, seperti dilansir Kumparan.
Baca juga :