Mesir menahan dan mengusir lebih dari 200 aktivis dari lebih dari 40 negara yang akan ikut Konvoi Global ke Gaza

[PORTAL-ISLAM.ID] Pihak berwenang Mesir telah menahan dan mendeportasi lebih dari 200 aktivis internasional menjelang Global Gaza March. 
Pawai tersebut, yang diselenggarakan untuk memprotes pengepungan brutal Israel di Gaza dan menuntut akses kemanusiaan segera, telah menarik peserta dari seluruh dunia, termasuk Aljazair, Maroko, Libya, Tunisia, Eropa, Australia, dan AS. 

Namun, sebelum banyak yang sempat menginjakkan kaki di Kairo, pasukan keamanan Mesir mencegat para aktivis di bandara, hotel, dan pusat transportasi, menyita ponsel dan dokumen, dan dalam beberapa kasus mendeportasi mereka langsung. 

Sekali lagi, Mesir, yang berbagi satu-satunya perbatasan yang tidak dikuasai Israel dengan Gaza, mendapati dirinya terlibat dalam melindungi pendudukan Israel.

Sementara Mesir secara resmi mengutip "masalah keamanan nasional" untuk penahanan ini, realitas yang lebih dalam terletak pada pengaturan politik dan ekonomi yang telah berlangsung lama antara Kairo dan Tel Aviv. 

Berdasarkan ketentuan Perjanjian Camp David dan perjanjian keamanan berikutnya, Mesir telah berkomitmen untuk mengontrol ketat perbatasan Rafah, membatasi akses ke Gaza di bawah tekanan Israel.

Meskipun ada kendala ini, Global Gaza March mencerminkan kemarahan global yang meningkat atas kejahatan perang Israel yang terus berlanjut. 

Saat kelaparan mengancam, rumah sakit hancur, dan lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah dibantai, dunia tidak lagi mau tinggal diam.

Baca juga :