Tentara Israel ini tewas setelah diincar berminggu-minggu oleh pejuang Gaza yang sabar menanti di reruntuhan

[PORTAL-ISLAM.ID]  Kemarin, media sosial diramaikan dengan berita tewasnya Asaf Zamir, salah satu tentara teroris Israel.

Namun yang lebih mengejutkan bukan kematiannya, melainkan bagaimana ia tewas.

Asaf Zamir tidak tewas akibat roket jarak jauh, ataupun dalam pertempuran besar-besaran.

Ia tewas di tangan seorang mujahid, pejuang tunggal dari Gaza, yang telah lama menanti kesempatan untuk menebus darah yang tertumpah di tanah yang diduduki.

Ya, hanya seorang pejuang, yang selama berminggu-minggu atau mungkin berbulan-bulan bersembunyi di antara reruntuhan, sabar menanti dalam diam, menanti momen emas yang telah lama ia rencanakan.
Dan momen itu pun tiba.

Sebuah tank Zionis dari Batalyon 53 melintas di wilayahnya.

Ia tak menunggu lebih lama lagi.

Sebuah rudal antitank diluncurkan tepat ke sasaran.

Ledakan dahsyat pun terjadi.

Tank itu terbakar habis.

Komandannya tewas seketika, tiga prajurit lainnya luka parah.

Kekacauan pun dimulai.

Dalam kepanikan, tentara Israel mengirim tim penyelamat lengkap dengan 20 tentara, kendaraan lapis baja, dan pesawat nirawak untuk menyelidiki serangan itu dan menyelamatkan yang terluka.

Namun mereka tidak tahu bahwa si pejuang belum pergi.

Pejuang itu masih di sana.

Menunggu korban kedua.

Dan ketika tim penyelamat tiba, ia melancarkan serangan lagi.

Akibatnya, lebih banyak tentara pendudukan tewas dan terluka.

Dapatkah Anda bayangkan?

Semua ini dilakukan oleh seorang pejuang.

Berbekal senapan dan RPG, ia menghadapi satu batalion penuh senjata modern dan ia berhasil menghancurkan mereka, satu per satu, tanpa seorang pun mengetahui siapa dirinya dan tanpa seorang pun sempat melihat wajahnya.

Inilah kehebatan para pejuang “Made in Gaza”.

Berjiwa besar, sangat strategis, dan tidak takut mati.

Mereka bukanlah tentara bayaran, bukan lulusan akademi militer Barat.

Namun mereka dibangun atas dasar keimanan, kesabaran, dan tekad untuk syahid atau menang.

Mereka tidak seperti "tentara Arab" yang angkuh berseragam namun lumpuh di medan jihad.

Bahkan, mereka lebih mulia dari tentara Mesir yang sering angkuh namun menjadi kaku melihat saudara-saudaranya di Gaza dibantai setiap hari.

(Hairul Anuar)

Baca juga :