Tuduhan Pernikahan Usia Dini pada Baginda Nabi

𝐓𝐮𝐝𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚̄𝐡𝐚𝐧 𝐔𝐬𝐢𝐚 𝐃𝐢𝐧𝐢

Oleh: Arsyad Syahrial

Salah satu bentuk serangan kaum pembenci Islām kepada junjungan kita, Baginda Nabī Muḥammad ﷺ, adalah pernikāhannya dengan Ibunda Ȁiṡah bintu Abū Bakr aṣ-Ṣiddīq رضي اللـه تعالى عنهما yang dilakukan pada usia yang dianggap sangat muda, karena Ibunda Ȁiṡah dinikāhi pada saat usia Beliau 6 tahun dan pindah ke rumah Baginda Nabī ﷺ pada usia 9 tahun.

Pertanyaannya adalah apakah itu sesuatu yang buruk❓ 

Maka jawabannya adalah:

Sebenarnya menyerang fakta itu adalah kebodohan, karena memaksakan standard dunia Abad XX kepada kehidupan di Abad VII.

Ada 2 hal kebodohan mereka di sini, yaitu:

🔴 Pertama, para penuduh itu bodoh karena mengabaikan fakta bahwa pada masa itu pernikāhan di usia muda adalah hal yang lumrah terjadi pada seluruh peradaban, termasuk juga di Eropa yang pada saat itu ada masa "Dark Ages" dan juga di Jazirah Àrab. Kedewasaan seorang perempuan untuk menikāh tidaklah hanya diukur dari usianya saja, melainkan juga dari kesiapan fisik dan mentalnya, yang mana itu sangat berbeda dari standar di Abad XX / XXI.

Adalah faktor utama yang mempengaruhi kenapa orang menikāh di usia muda adalah karena pada saat Abad VII itu tingkat "Harapan Hidup" (life expectancy) sangat rendah, yaitu antara 30-40 tahun.

Namun jangan disimpulkan bahwa orang rata-rata mati di rentang usia itu ya? Jangan. Akan tetapi angka "Harapan Hidup" yang rendah itu dikarenakan angka kematian bayi dan balita yang sangat tinggi. Kematian di usia muda itu terjadi karena tingkat gizi yang kurang baik, pengetahuan tentang kesehatan yang buruk, akses layanan kesehatan yang amat sangat terbatas, kemudian ditambah lagi dengan seringnya terjadi peperangan dan wabah. Semua itu menjadikan rendahnya angka "Harapan Hidup". Namun apabila seseorang berhasil melewati masa kanak-kanak, ia hidup relative damai, tak terkena wabah, maka ia memiliki peluang untuk hidup hingga 50–60 tahun atau bahkan lebih.

🔴 Kedua, para penuduh itu bodoh karena mengabaikan fakta bahwa tokoh-tokoh perempuan di agama Naṣrōniyy maupun tokoh-tokoh bangsawan di Eropa juga menikāh di usia muda.

Contohnya adalah:

1. Vibia Perpetua (±181–203), martyr Naṣrōniyy perempuan dari Kartago, yang diperkirakan memiliki bayi di usia 15 tahun.

2. Chrodechildis (475–545), menikāh dengan Raja Clovis I dari Franka pada usia ±16 tahun.

3. Elisabeth von Thüringen (1207–1231), menikāh dengan Ludwig IV (Landgrave dari Thuringia) di usia 14 tahun.

4. Birgitta Birgersdotter (1303–1373), menikāh dengan Ulf Gudmarsson dari Ulvåsa di usia 13 tahun.

5. Isabella de Valois (1389–1409), putri Raja Charles IV dari Prancis, menikāh dengan Raja Richard II dari Inggris di usia 6 tahun (pernikahan resmi) dan mulai hidup bersama suaminya di usia 10 tahun.

6. Margaret Beaufort (1443–1509), ibu dari Raja Henry VII dari Inggris, menikāh di usia 7 tahun.

7. Anne de Mowbray (1472–1481), menikāh dengan Richard dari Shrewsbury, Duke dari York, di usia 5 tahun.

8. Maria dari Aragon (1482–1517), menikāh dengan Raja Manuel I dari Portugal di usia 12 tahun.

9. Catherine de' Medici (1519–1589), menikāh dengan Raja Henry II dari Prancis di usia 14 tahun.

10. Mary, Ratu Skotlandia (1542–1587), menikāh pertama kali dengan Dauphin (putra mahkota) Prancis, Francis II, di usia 15 tahun.

11. Anna Ioannovna (1693–1740), Tsarina Russia, menikāh dengan Frederick William, Duke dari Courland, di usia 17 tahun.

12. Catherine II / Catherine the Great (1729–1796), Tsarina Russia, menikāh dengan Tsar Peter III dari Russia di usia 15 tahun.

13. Maria Antonia Josefa Johanna / Marie Antoinette (1755–1793), putri Kaisarina Maria Theresa dari Austria, istri Raja Louis XIV dari Prancis, menikāh di usia 14 tahun.

Perhatikan, nama-nama itu semua adalah kaum bangsawan tinggi di Eropa. Mereka menikāh di usia muda justru karena itu adalah kebiasaan dari para bangsawan di Eropa untuk menikāhkan putri-putri mereka di usia yang muda. Suatu kebiasaan yang masih berlangsung hingga Abad XVIII dan XIX.

Aneh?

Sama sekali tidak, karena sampai saat ini di negara bagian California, Mississippi, New Mexico, dan Oklahoma, di Amrik tidak ada pembatasan ambang terendah usia pernikāhan.

Jadi para penuduh itu selain bodoh akan fakta bahwa standar pernikāhan pada masa lalu itu berbeda dengan di masa kini, mereka juga bodoh terhadap fakta bahwa tokoh-tokoh agama dan bangsawan Naṣrōniyy juga menikāh di usia yang sangat muda.

Demikian, semoga bermanfaat.

Baca juga :