Keistimewaan Jet Tempur Turki KAAN yang Diborong Indonesia 48 Unit

Oleh: Muhammad Arif Kirdiat

Seminggu ini, beberapa pengamat yang menilai pembelanjaan pesawat tempur asal Turki dalam anggaran militer Pak Prabowo dinilai terlalu tinggi mulai nyinyir. Beragam argumen dimunculkan.

Namun disisi lain, ketika kemarin Israel menyerang Iran dan Iran membalas langsung ke jantung Tel Aviv, kita baru sadar bahwa perang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Kita pernah punya pengalaman buruk saat diboikot onderdil pesawat F-16 oleh Amerika tahun 1995 - 2005... gila nggak, saat kita sudah beli pesawat Amerika, malah onderdilnya nggak dikasih.

Saat itu lumpuh pertahanan udara, karena pesawat F16 hanya mangkrak dan cuma 4 yang layak terbang dari 16 unit yang dimiliki.

Dalam pertempuran kekinian yang membutuhkan kecanggihan dan jumlah armada yang cukup untuk mengcover luas area dengan jaminan suku cadang yang mumpuni adalah satu keharusan.

Luas wilayah dari Sabang sampai Merauke dan lintas Natuna hingga Miangas serta Biak adalah satu kesatuan wilayah yang tidak kecil.

Sekitar kita, kapal induk dan pangkalan militer negara tetangga tentu tidak tinggal diam. Anggaran militer kita dibawah Singapura, dibawah Australia dan dibawah India.

Pilihan ke Turki merupakan salah satu alternatif karena sejak Indonesia merdeka, kita tidak pernah ada konflik dengan negara tersebut kalau tidak dibilang justru banyak membantu.

Minggu ini, saat pameran alutista di Jakarta, terlihat bagaimana kebutuhan alat perang dan ketersediaan di armada militer menjadi hal yang harus disediakan karena perang bisa datang saat kita lelap dan tak siap.
Keistimewaan Jet Tempur Turki KAAN
Turkiye resmi memberikan nama baru “KAAN” yang berarti Sang Penguasa untuk Jet Tempur Nasional (MMU) atau TF-X.

Nama baru ini diumumkan langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam acara “Century of the Future” yang diselenggarakan oleh Industri Dirgantara Turki (TUSAS) di ibu kota Ankara.

Acara ini bersamaan dengan berakhirnya pameran Teknofest di Istanbul pada hari Senin (1/5/2023).

Erdogan menyebut bahwa Turkiye saat ini ada di setiap lini — di darat, di laut dan kapal selam, di udara dan luar angkasa.

Pesawat generasi kelima KAAN dikembangkan oleh TUSAS dengan tujuan untuk menggantikan armada jet tempur F-16.

Dengan pesawat ini, Türkiye akan menjadi salah satu dari lima negara yang memiliki teknologi jet tempur generasi kelima.

Turki dapat membuktikan kepada dunia bahwa negaranya bisa membuat jet tempur generasi kelima.

Hal ini sekaligus menjadi jawaban Turki atas dikeluarkannnya Ankara dari Program F-35 oleh Amerika Serikat.

Meski demikian, proyek TF-X (MMU) sebenarnya telah dimulai Turki pada tahun 2016.

Seperti apa kehebatan KAAN?

Desain pesawat ini telah dirancang untuk mengurangi jejak radar sehingga memungkinkan jet ini melakukan misi tanpa mudah terdeteksi musuh. Selain itu, jet tempur ini juga dibekali sistem penargetan yang presisi, sebab jet tempur KAAN sudah dibekali radar AESA serta sensor infra merah canggih yang dapat mendeteksi sasaran dari jarak jauh secara akurat.

Selain itu, pesawat ini juga telah didesain untuk memiliki daya manuver yang tinggi. Selain memiliki kemampuan siluman, jet tempur KAAN juga telah dilengkapi teknologi untuk mampu beroperasi dengan kecerdasan buatan atau AI. Selain itu, jet tempur ini juga dilengkapi dengan kemampuan kolaborasi dengan drone tempur otonom.

Di bagian persenjataan, jet tempur KAAN mampu membawa beragam amunisi pintar dan persenjataan dominasi udara. Untuk misi udara-ke-udara, KAAN dapat menggunakan rudal infra merah jarak pendek dan rudal dengan radar jarak jauh. Untuk misi serangan, KAAN dilengkapi rudal jelajah SOM atau Standoff Missile dengan jangkauan lebih dari 250 km.

Secara performa, KAAN dibekali dua mesin ganda yang memungkinkannya terbang dengan kecepatan hampir dua kali kecepatan suara. Selain itu, jet ini memiliki radius tempur hingga 600 mil laut atau sekitar 1.100 km yang cukup untuk menjangkau wilayah strategis di kawasan Indo-Pasifik.

Kombinasi kecepatan dan jangkauan ini menjadikan KAAN cocok untuk misi patroli udara, intersepsi, pengawasan maritim, hingga misi penyerangan jarak jauh.

SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO-VIDEO DIBAWAH...
Baca juga :