Lembaga Islam tertinggi di dunia, Al-Azhar Al-Sharif, menyatakan penolakan total dan kecaman keras atas kunjungan sejumlah orang yang menyebut diri mereka sebagai "imam-imam Eropa" ke wilayah jajahan Israel, serta pertemuan mereka dengan para pemimpin zionis dengan kedok "dialog antaragama dan koeksistensi".
Al-Azhar menyebut bahwa:
❝Kelompok sesat ini tidak mewakili Islam, tidak pula mewakili kaum Muslimin.❞
Bagaimana mungkin bicara “perdamaian” dan “koeksistensi” di tengah pembantaian terhadap rakyat Palestina selama lebih dari 20 bulan terakhir?
Al-Azhar mengutuk keras kunjungan mereka yang buta penglihatan dan wawasannya, dan yang mati rasa terhadap penderitaan rakyat yang tertindas ini, seolah-olah mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan ini.
Al-Azhar menegaskan bahwa kelompok sesat ini tidak mewakili Islam, umat Islam, atau pesan yang dibawa oleh para ulama, pendakwah, dan imam dalam solidaritas dengan kaum tertindas dan lemah.
Al-Azhar memperingatkan umat Islam di Timur dan Barat agar tidak tertipu oleh orang-orang munafik ini dan sejenisnya yang menikmati hidangan yang memalukan, aib, dan kehinaan, meskipun mereka sholat sebagaimana umat Islam sholat dan mengaku sebagai imam dan pendakwah.
Sumber: 👇
Al-Azhar Al-Sharif has followed with deep dismay the visit of a group of individuals who described themselves as “European imams” to the occupied Palestinian territories, where they met with the head of the occupying Zionist entity. These individuals claimed, under dubious and… pic.twitter.com/ezsrAf7Zmt
— الأزهر الشريف (@AlAzhar) July 10, 2025
