4 Fakta Serangan Iran ke Israel
1. Iron Dome Bukan Tembok Besi
Israel dikenal memiliki sistem pertahanan udara tercanggih di dunia, yakni Iron Dome. Namun, dalam serangan terbaru ini, Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone secara simultan. Meskipun sebagian besar berhasil dicegat, faktanya sejumlah rudal berhasil menembus dan menghantam wilayah sensitif, termasuk Tel Aviv. Ini menunjukkan dua hal penting: Iran menyerang dengan serius, dan Israel merespons dengan kekuatan penuh. Mustahil mengharapkan Israel membiarkan rudal-rudal itu menghantam tanpa perlawanan.
Egyptian commentary on the Iranian strikes on Tel Aviv ๐๐pic.twitter.com/4WAwjcDtm2
โ Middle East Observer (@ME_Observer_) June 14, 2025
Tel Aviv is burning. pic.twitter.com/Qk4SJCDE7I
โ Clash Report (@clashreport) June 13, 2025
2. Protokol Darurat Israel Sangat Ketat
Minimnya korban sipil bukan berarti serangannya lemah. Israel memiliki protokol darurat yang ketat dan masyarakat yang sangat disiplin. Begitu sirine berbunyi, warga segera masuk ke bunker dan ruang perlindungan. Prosedur ini sudah menjadi standar bahkan dalam serangan kecil, apalagi dalam serangan besar seperti kali ini. Inilah yang membuat jumlah korban di pihak Israel bisa ditekan meskipun intensitas serangan sangat tinggi.
3. Transparansi Israel Patut Dipertanyakan
Israel memiliki sejarah panjang dalam menutupi data kerugian militer maupun sipil. Dalam banyak konflik, data korban sering dirilis terbatas atau bahkan ditunda. Tujuannya jelas: menjaga citra kekuatan dan stabilitas di mata publik domestik maupun dunia internasional.
4. Kerusakan Parah di Wilayah Sipil
Sejumlah bangunan sipil, termasuk pemukiman dan gedung-gedung di Tel Aviv, mengalami kerusakan berat akibat serangan rudal Iran. Tidak seperti serangan sebelumnya yang menyasar lokasi kosong, kali ini Iran menyerang dengan serius dan terarah ke wilayah sipil. Ini merupakan sinyal ancaman nyata dan eskalasi terbuka terhadap Israel.
(fb Kang Irvan Noviandana)