Israel berada di balik penggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi

[PORTAL-ISLAM.ID] Israel berada di balik kudeta tahun 2013 di Mesir yang menggulingkan Muhammad Mursi, presiden pertama yang terpilih secara demokratis, ungkap seorang jenderal Israel.

Mursi, anggota Ikhwanul Muslimin, mulai menjabat sebagai Presiden Mesir 30 Juni 2012 setelah terjadinya aksi rakyat Mesir tahun 2011 melawan rezim diktator Hosni Mubarak.

Jenderal Israel Brigadir Jenderal Aryeh Eldad menulis dalam sebuah artikel di surat kabar Israel Maariv bahwa para pejabat intelijen Israel mempunyai alasan untuk percaya bahwa Mursi “berniat membatalkan perjanjian damai dengan Israel dan mengirim lebih banyak pasukan militer Mesir ke Semenanjung Sinai.”

Pada tahun 1978, Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin menandatangani perjanjian perdamaian Camp David yang, antara lain, mengharuskan Israel untuk menarik semua pasukan dari Semenanjung Sinai sambil membatasi jumlah pasukan yang dapat dikerahkan Mesir ke wilayah tersebut.

Perjanjian damai tersebut juga menyerukan penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Menurut Eldad, ketika para pejabat Israel mengetahui dugaan rencana Mursi, mereka memprioritaskan untuk menggulingkan presiden Mesir dan menggantikannya dengan presiden saat ini, Abdel Fattah el-Sisi, yang menjabat sebagai menteri pertahanan Mursi sebelum kudeta.

“Pada saat itu, Israel dengan cepat dan bersedia untuk mengaktifkan alat diplomasinya, dan mungkin cara yang lebih besar lagi, untuk membawa Abdel Fattah el-Sisi berkuasa di Mesir, dan meyakinkan pemerintahan AS di bawah Presiden Barack Obama untuk tidak menentang langkah ini," tulis jenderal Israel.

Sisi berkuasa pada 3 Juli 2013 (hingga kini), setelah memimpin kudeta militer yang sukses terhadap Mursi. 

Mursi meninggal (syahid insya Allah) di dalam penjara Mesir pada 17 Juni 2019.

(Sumber: PressTV)
Baca juga :