33 hari di Afghanistan tapi belum pernah dengar orang sini kentut.
Mereka sangat menjaga wudhu. Ga jarang saya liat sendiri wudhu shalat dzuhur kepake sampai isya. Dan tiap kali batal mereka buru-buru ambil wudhu lagi.
Satu lagi yang unik dari mereka. Tidur wajib menghadap kiblat. Posisi kaki berada di Barat dan kepalanya di Timur.
Jadi biarpun resikonya kepala kita ada di bawah kaki, Ya tetap harus begitu demi aturan tersebut.
Bangsa ini sederhana dan sangat praktis. Ga terlalu peduli birokrasi dan formalitas. Perdana Menteri s/d pedagang di emperan trotoar pakaiannya sama serupa.
Itu juga nampak dalam aktivitas keseharian serta ibadahnya. Mereka ga segan shalat di manapun. Sarda alias sorban besarnya itu berfungsi seribu satu macam.
Selain untuk aksesoris penambah ketampanan, juga bisa buat sarung. Tikar duduk-duduk di taman bahkan di tanah. Handuk. Serbet lap mulut/tangan. Semacam jaket pelindung dingin dan panas. Alas tidur. Selimut. Termasuk juga sajadah.
Ketidak ruwetan itu bukan sebab perang 45 tahun. Malah karena budaya demikian lah seizin Allah mereka dapat memenangkan perang melawan 4 imperium dunia, Sejak masa Kaisar Persia, British Imperium, Hingga Uni Soviet dan Koalisi Amerika Eropa.
Allahu Akbar!
(Fathi Nasrullah)