Lihat orang pacaran di Taman. Bahkan sampai cium-ciuman. Kita protes.
๐"Dasar Boomers, itu urusan mereka. Sepanjang tidak merugikan orang lain, ngapain anda urusin..."
Lihat orang belum menikah, hidup bersama. Kumpul Kebo. Kita protes.
๐"Dasar mabuk Agama. Itu hak mereka. Sepanjang tidak merugikan orang lain. Ngapain anda repot"
Lihat seorang eljibiti. Terang-terangan mengumbar penyimpangan seksualnya di Media Sosial. Kita protes.
๐"Dasar manusia kuno. Itu hak mereka. Sepanjang mereka tidak merugikan orang lain. Ngapain anda bergaya mewakili Tuhan?"
Begitulah. Berbagai kerusakan moralitas yang kita protes, seringkali pembelaan dari kaum Open-minded itu selalu berdasar "hak mereka sepanjang tidak merugikan orang lain".
Cium-ciuman ditempat umum. Kumpul Kebo. Eljibiti. Dan berbagai kerusakan moral dipertontonkan dengan kebanggaan. Kalau kita protes malah kita yang dibully.
Kita dituduh boomers lah. Manusia kunolah. Mabuk Agamalah. Sok-sokan mewakili Tuhanlah. Dan berbagai tuduhan yang membuat kita seakan-akan manusia jaman purba yang menolak punah...
Sedangkan mereka seakan-akan manusia yang berpikiran terbuka. Manusia tercerahkan. Manusia super modern. Peradaban masa depan. Sialan.
Boom!!!
Tiba-tiba terkuak kasus penyimpangan seksual yang super bejadnya. Fantasy Sedarah atau apapun namanya itu.
Kelompok ini berfantasi atau bahkan sudah melakukan hubungan seksual atau bahkan pelecehan seksual dengan keluarganya sendiri.
Super menjijikkan. Saya tidak sanggup menerangkannya lagi. Umat durhaka dari Nabi Luth, penduduk Kota Sodom dan Gomorah saja bisa minder kalau adu dosa dihadapan Tuhan dengan kelompok ini.
Alhamdulillah, Polisi bergerak cepat. Calon-calon arang Api Neraka ini langsung digulung. Ditangkap. Saya sampai meludah berkali-kali saking jijiknya melihat para manusia terkutuk itu.
Nah, saya mau lihat. Apakah kelompok Open Minded ini akan ada yang berkomentar "Sepanjang anda tidak dirugikan, ngapain Negara ikut campur"??
Ayo komentar dong kalian para Open minded. Biar kalian kita gulung sekalian. Ketimbang bangsa ini diazab Tuhan, digulung seperti Kota Sodom dan Kota Gomorah, bagus kalian yang kami gulung duluan!
Terima Kasih Polri yang sudah bergerak cepat. Terima Kasih Bareskrim Polri. Terima Kasih Unit Cybercrime Polri. Top dan markotop lah.
Kalau bisa, semua pelaku penyimpangan seksual juga ikut ditangkapi aja semua Pak. Para Pelaku Kumpul Kebo. Para Eljibiti dan semua sampah peradaban yang mengaku-ngaku paling open minded itu.
Khusus para Eljibiti, kita asingkan aja ke sebuah Pulau. Kita mau lihat, apakah pedang dengan pedang bisa melahirkan Pedang. Kue Apem dengan Kue Apem bisa menghasilkan Kue Apem baru.
Ngga mungkin kan. Pasti mereka akan punah sendiri?
Bisa juga kita percepat kalau kita kirim mereka ke Pulau Komodo. Sebelumnya Komodonya kita puasakan dulu sebulan....
(By AZWAR SIREGAR)