Kekisruhan dan keruwetan pelaksanaan haji tahun ini, tak serta merta kesalahan pemerintah RI, namun yang paling bertanggungjawab adalah buruknya menejemen pihak Saudi.
Saya melihat ada pergeseran tujuan. Jika dulu mereka memposisikan diri sebagai khodimul haramain (pelayan Makkah dan Madinah) dan juga khodimud dhuyufirrahman (pelayan tamu Allah), maka sekarang tampaknya Saudi sudah perlahan berhitung untung rugi dengan memberlakukan prinsip ekonomi.
Arogansi mereka dalam menentukan kebijakan secara tiba-tiba, membuat semua negara termasuk Indonesia kelimpungan, sehingga persiapannya dalam mengantisipasi perubahan kebijakan ini tak maksimal.
Semoga Alloh menjadikan semua kaum muslimin yg berhaji menjadi haji yang mabruur.
(Abi Azka Ar Rifa'i)
