Ini siapa sih yang mengajari konsep, kalau rajin ibadah, maka rejeki (harta) otomatis lancar dan melimpah, sebaliknya yang jarang ibadah, rejeki mampet?
Rajin ibadah, akan miskin? Salah.
Rajin ibadah, pasti kaya? Keliru.
Allah memberikan harta dan kekayaan pada siapa saja yang Dia kehendaki, dan itu menjadi ujian bagi orang tersebut, apakah dia akan bersyukur (dengan menggunakan harta tersebut di jalan yang diridhai Allah) atau tidak.
Allah juga menguji sebagian hamba-Nya dengan kesempitan harta, untuk melihat apakah si hamba sabar dengan ujian tersebut dan tetap di jalan ketaqwaan, atau malah putus asa dari rahmat Allah, memaki ketetapan Allah, dan melakukan berbagai cara yang haram untuk mendapatkan uang.
(Ustadz Muhammad Abduh Negara)