AKHIRNYA KITA BISA TERTAWA

AKHIRNYA KITA BISA TERTAWA

By AZWAR SIREGAR

Bukan mau balas dendam. Karena balas dendam pastinya adalah sifat jelek yang dimurkai oleh Tuhan.

Tapi seperti alur Film India, pada akhirnya, Pahlawanlah yang terakhir bisa tertawa. Begitu juga dengan kondisi Perpolitikan kita sekarang. Sekalipun tanpa iringan musik khas-nya, juga tanpa adegan joget memutar pohon Mangga, namun kita para Pendukung Pak Prabowo yang tetap bisa tertawa.

Sekarang terbukti kalau di Politik itu memang tidak ada kawan maupun lawan yang abadi. Yang ada adalah kepentingan yang abadi. Siapa Kawan dan siapa lawan tergantung kepentingan tadi.

Siapa yang pernah mengira kalau kaum sarungan PKB dengan Banser khususnya (sekalipun berdasarkan survey cuma sedikit) akan sudi bergandengan tangan dengan massa cingkrang PKS?

Bahkan kalau mengingat Pemilu di masa lalu, adalah hil yang mustahal PKS akan mengekor ke Nasdem. Paling tidak masih ada jejak digital Video lawas dari Uni Irma Suryani Chaniago yang "jijik" ketika Rocky Gerung mengandaikan suatu saat Nasdem akan mengusung Anies di Pilpres.

Siapa juga yang mengira kalau suatu saat Denny Siregar akan berbalik mencaci-maki Pak Jokowi. Baiklah, Denny cuma kelas kroco, tapi bagaimana dengan Budayawan sekelas Goenawan Muhammad? Dia juga Pendukung berat Pak Jokowi yang sekarang mulai berbalik arah.

Semua pendukung Ganjar yang dulunya eks Pendukung Pak Jokowi super militan tiba-tiba mengeluh dengan Politik Dinasti yang dituduhkan ke Gibran. Halo... kalian dimana ketika kami dulu menyuarakan keberatan Mas Gibran maju di Pilwalkot Solo?

Waktu itu kalian mengatakan tidak ada aturan Konstitusi yang dilanggar Gibran. Kalian bilang, sekalipun Gibran putra Presiden petahana, kalau rakyat tidak memilih, pastinya Gibran tidak akan terpilih?

Sekarang juga seharusnya sama. Gibran andai mau maju Pilpres juga sudah sesuai aturan Konstitusi. Sekalipun dia putra Presiden, kalau rakyat tidak mau memilih, ya pasti kalahkan?

Jadi pengen tertawa, ha..ha..ha...

Sudahlah. Ini semua hanya perjalanan politik. Perbedaannya cuma kondisi dan posisi yang berbeda. Dulu yang dibawah sekarang di atas. Sementara yang di atas sudah miring arah kebawah. Dulu yang menangis sekarang bisa tertawa. Sebaliknya yang dulu tertawa terbahak-bahak sekarang meratap.

Ha..ha...ha.....

*Note: Tak kasih lagi foto yang bikin sebelah sana meriang 🤣

(fb)
Baca juga :