Demokrat sudah ada "tanda-tanda" berkhianat jika Gibran cawapres, Konon katanya totalitas turun gunung dukung Prabowo 😁

[PORTAL-ISLAM.ID]  Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengabulkan uji materiil Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengenai batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden yang diajukan oleh seorang mahasiswa bernama Almas Tsaqibbirru Re A. Perkara itu masuk ke MK dengan Nomor 90/PUU-XXI/2023.

Dengan keputusan itu, maka terbuka lebar jalan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka jika benar bakal maju sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Gibran kini berusia 36 tahun dan menjadi kepala daerah. Sehingga dengan keputusan MK itu, maka meski secara umur belum memenuhi syarat, namun bisa maju sebagai cawapres karena menjabat wali kota.

Keputusan itu juga disambut baik para elite Gerindra karena membuka jalan peluang duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Namun, ternyata keputusan MK yang memuluskan Gibran ini membuat kubu Partai Demokrat dilanda kegalauan dan ada tanda-tanda berkhianat.

Hal ini bisa dilihat dari pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon dan juga beberapa elit Demokrat di akun media sosialnya.

Secara tersirat, Jansen berharap Prabowo tidak mengambil Gibran sebagai Cawapres meski diperbolehkan oleh Keputusan MK.

"Mungkin akan rumit keadaan kedepan ini. Ketika hati, pikiran & nilai2 yg dipegang-diyakini selama ini akan tabrakan dgn keadaan yg akan terjadi.😌 Benar jalannya hari ini sudah dibuka (oleh keputusan MK -red) namun semoga jalan ini tidak jadi diambil pak (berharap Prabowo tidak berpasangan dengan Gibran -red). Demi kebaikan & juga gugurkan segala tuduhan.πŸ™," kata Jansen di akun twitternya @jansen_jsp kemarin (16/10/2023).

Jansen menyebut mendapat banyak pesan dari berbagai kalangan yang intinya Ruwettt πŸ˜

"Deras pesan yg saya terima atas putusan MK ini. Dari berbagai kalangan & teman2. Termasuk barusan saja dari seorang senior Doktor lulusan Harvard. Isi pesannya hampir sama semua: prihatin. Ruwettt. Saya takut pepatah lama “apapun yg terlalu berlebihan alam akan menolak” terjadi," ungkap Jansen di twit selanjutnya.

HEHEHE... 

Konon katanya totalitas turun gunung dukung Prabowo, kok begini curhatnya 😁😁

Dulu keluar dari Koalisi Perubahan karena merasa dikhianati gara-gara Anies setuju berpasangan dengan Cak Imin, padahal dalam kesepakatan awal Koalisi Perubahan akan menerima siapapun cawapres yang dipilih Anies. Jadi siapa sebenarnya yang berkhianat?

Sekarang, sudah mulai ada tanda-tanda gak setia dengan Prabowo gara-gara Gibran bakal jadi cawapres setelah putusan MK.

Sepertinya partai ini hanya akan jadi beban saja bagi Koalisi manapun yang diikuti😁

Ini partai trek rekordnya gak setia wkwkwk πŸ˜‚

Baca juga :