Lambe Medsos Semampluk
By Arif Wibowo
Begitu ada teman yang menginformasikan soal perusakan makam Kristen di Bantul, saya langsung tertarik menelusur, sebab bukan kali pertama saya menulis soal "ricuh" Kristen di Bantul.
Saat kasus ada orang Katolik cari kost di sebuah dusun di Plered dan ditolak, kemudian orang Islam di Plered dicap intoleran. Padahal itu dusun cagar budaya cikal bakal Mataram Islam, karenanya dusun tersebut oleh warganya dijaga statusnya sebagai dusun khusus untuk muslim. Dan yang perlu diingat, itu hanya satu dusun saja.
Caci maki dan hujatan waktu itu berkembang liar dan sadis.
Yang kemudian aneh, ketika saya menuliskan perjalanan saya mengunjungi desa Ngoro di Mojowarno Jombang, desa Kristen yang didirikan Jellesma dan sampai sekarang dipertahankan sebagai desa 100% Kristen, jari netijen memuji bagaimana upaya warga mempertahankan jejak situs agamanya.
Bedanya, di Ngoro tidak ada orang Islam yang bikin rusuh mau beli tanah di Ngoro dengan harga lima kali lipat, biar ada orang Islam tinggal di Ngoro. 🤭
Kemudian kasus, makam Kristen yang oleh warga tidak boleh ada simbol salibnya. Hujatan dan sumpah serapah kembali membanjiri dunia maya.
Padahal, sampai keluarga dari si mayit menjelaskan bahwa oleh masyarakat boleh dimakamkan di sana saja, keluarga sudah berterima kasih. Karena tanah makam itu adalah tanah wakaf yang memang oleh pemberi wakaf ditujukan untuk makam muslim.
Jadi itu bukan makam milik desa. Kalau makam milik desa, baru tindakan warga keliru. Dan ini seharusnya juga jadi perhatian gereja, masak penghasilannya ditarik perpuluhan, kok menyediakan makam bagi umatnya saja gak bisa.
Ada lagi kasus pintu gereja yang terbakar. Kembali umat Islam jadi bulan-bulanan. Padahal yang tahu pintu gereja itu terbakar saat gereja kosong itu tetangga gereja yang muslim dan dia pula yang memadamkan.
Dan yang sekarang ini perusakan makam Kristen, dan ternyata pelakunya anak muda Kristen, padahal sekali lagi, hujatan terhadap umat Islam terlanjur membanjir.
Terus, asline, sing lambe medsose semampluk ki jane sapa?
(*)