Kenapa Israel tidak dipermasalahkan memiliki senjata nuklir?
ChatGPT:
Pertanyaan "Kenapa Israel tidak dipermasalahkan memiliki senjata nuklir?" adalah pertanyaan yang sangat penting dan sering muncul dalam diskursus global mengenai keadilan dan konsistensi dalam kebijakan non-proliferasi nuklir. Jawabannya kompleks dan melibatkan politik internasional, strategi keamanan, serta standar ganda dalam tatanan global. Berikut penjelasannya secara sistematis:
---
🔹 1. Israel Tidak Mengakui Secara Resmi
Israel tidak pernah secara resmi mengakui memiliki senjata nuklir, dan menjalankan apa yang disebut sebagai "kebijakan ambiguitas strategis" (strategic ambiguity):
Tidak mengonfirmasi, tapi juga tidak menyangkal kepemilikan senjata nuklir.
Tujuannya adalah untuk menjaga efek deterrence (penggentaran) tanpa memicu perlombaan senjata terbuka di kawasan.
Namun, banyak sumber terpercaya (termasuk leak dari mantan teknisi Mordechai Vanunu) menunjukkan bahwa Israel memiliki sekitar 80–90 hulu ledak nuklir, bahkan mungkin lebih.
🔹 2. Israel Bukan Anggota NPT
Israel tidak menjadi pihak dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) — perjanjian internasional yang bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Artinya:
Israel tidak secara hukum internasional terikat pada kewajiban yang dikenakan terhadap negara-negara yang menandatangani NPT (seperti Iran).
Karena tidak ikut, mereka juga tidak secara formal bisa “melanggar” perjanjian itu.
🔹 3. Dukungan Amerika Serikat dan Sekutunya
Israel adalah sekutu dekat Amerika Serikat. Dukungan ini:
Memberi perlindungan politik dan diplomatik di forum-forum internasional, termasuk PBB dan IAEA.
Menjadikan kritik terhadap program nuklir Israel diabaikan atau diredam, meski banyak negara lain menentangnya.
Sebaliknya, negara seperti Iran, yang secara terbuka menantang pengaruh AS dan Israel, sering menjadi sasaran pengawasan ketat.
🔹 4. Alasan Keamanan Regional
Israel berdalih bahwa keberadaan senjata nuklir (meskipun tidak diakui) adalah:
“Asuransi eksistensial” bagi kelangsungan negaranya yang dikelilingi oleh negara-negara yang dulu memusuhinya.
Mereka menganggap lingkungan regional sangat tidak stabil dan penuh ancaman.
🔹 5. Standar Ganda dalam Tata Dunia
Fakta bahwa Israel tidak ditekan atas senjata nuklirnya — sementara negara seperti Iran ditekan walaupun belum memilikinya — menjadi bukti standar ganda (double standard) dalam politik global:
Negara-negara kuat (atau yang didukung kekuatan besar) lebih leluasa “melanggar aturan” atau mengecualikan diri.
Negara yang tidak sejalan dengan kekuatan besar seringkali dibatasi, disanksi, atau ditekan.