Kereta Cepat Jakarta - Bandung akan menjadi "dosa sejarah" yang akan menggerogoti APBN sepanjang masa....
Kemenhub telah menyetujui konsensi Kereta Cepat Jakarta - Bandung menjadi 80 tahun.
Ini berarti berarti selama 80 tahun kedepan diharapkan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bisa fokus mengembalikan modal pembangunan proyek dari tarif yang disubsidi.
Pemerintah China paham bahwa Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak akan mungkin melunasi biaya pembangunan dari tarif kereta yang disubsidi, makanya China "menyandera" ABPN untuk membayar hutang dengan APBN dengan bunga 3,4% pertahun (padahal Jepang menetapkan hanya 0,1% di proposal awalnya).
Dan berita pahitnya lagi usia kereta + lokomotif + asesories KCJB hanya 60 tahun, itu berarti KCIC/Pemerintah harus merogoh kocek lagi untuk membeli kereta + lokomotif + asesories baru, padahal saat itu masa konsesi belum berakhir (masih 20 tahun lagi). Investasi baru untuk beli kereta + lokomotif dan asesoriesnya itu yang kemungkinan besar hutang lagi karena gw yakin KCIC/ Pemerintah tak punya dana.
Begitu terus lingkaran setan, jumlah dana yang harus disiapkan setiap 60 tahun sekali. Dan biasanya setelah 60 tahun teknologi kereta akan terus berkembang. Dan gw yakin tidak hanya kereta + lokomotif yang harus diganti. Kemungkinan utilitas kereta juga harus diganti seperti persinyalan, peralatan proteksi, safety dan sarana penunjang disetiap stasiun dan bahkan bukan tidak mungkin rel keretapun harus diganti model baru agar sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru nantinya.
Thus pastinya harga kereta baru 60 tahun nanti akan jauh lebih mahal dari harga sekarang.
Tetapi Berapapun kenaikan harga kereta baru itu nantinya KCIC/ Pemerintah harus nrimo dan tetap beli agar tetap bergaya..😁
Jadi jangan berharap proyek kereta cepat ini akan balik modal (BEP), malah akan terus menambah modal setiap 60 tahun sekali.
Makanya sekali lagi negara-negara yang notabene maju dan kaya dan bisa memproduksi kereta cepat sendiri seperti China, Jepang, Amerika dalam pengoperasian Kereta Cepat membuat mereka merana dan selalu merugi, sehingga mereka tidak lagi menambah jalur kereta cepatnya.
Kereta cepat itu seperti perusahaan start-up yang selalu membakar duit agar tetap beroperasi.
Yakin KCIC/ Pemeritah akan terus menerus mampu mensubsidi pengoperasian KCJB ini..?
So, Hanya negri kere tapi kebanyakan gaya seperti Konoha yang bangga bisa mengoperasikan kereta cepat yang telah membuat negri pembuatnya merana dan perlahan meninggalkannya.
Mahalnya harga sebuah pencitraan.. hiks.. 😪
(T Gusmand, praktisi energi)