RITUAL "ANTEK-ANTEK PKI" SETIAP SEPTEMBER


(by Zeng Wei Jian)

Jelang G30S-PKI, di bulan September, setiap tahunnya, ada semacam ritual. Rutin. Mereka bikin seminar. Teatrikal. Orasi. Sok "ungkap kebenaran". Salahkan Pa Harto dan TNI, terutama Angkatan Darat.

Mereka bilang PKI ngga salah. Pa Harto adalah dalang di balik G30S. Serem. Parah. Mereka bikin stigma: Sejarah dibikin Jenderal yang menang. Karena itu, narasi baru hendak diciptakan. Sejarah versi mereka sendiri. Pa Harto dan TNI divonis: "Guilty" (yang bersalah).

Dari sekian banyak rasionalisasi, andai-andai, pelintiran, bahkan fitnah terhadap Jenderal Suharto dan ABRI, ada banyak loophole kecil dan kebocoran dari klaim: PKI innocent (tak bersalah).

Misalnya, mengapa pasca pasukannya ditekuk Jenderal Suharto di Lubang Buaya, DN Aidit kabur ke Jawa Tengah. Kalau ngga terlibat G30S, mestinya dia ngga kabur.

Bukannya jelas, Pasukan Pasopati, Bima Sakti, Gatot Kaca adalah penculik dan pembunuh 6 jenderal. Mereka bukan pasukannya Pa Harto. Tapi satuan dari Batalyon Cakrabirawa pimpinan Letkol Untung Syamsuri. Pa Harto pernah bilang Letkol Untung sudah dikader Alimin (Tokoh PKI) sejak 1945.

Demi membunuh karakter, mereka tuding Pa Harto ambisius, kudeta merangkak, melawan Presiden Sukarno dan sebagainya. Macem-macem, intinya: Pa Harto jahat.

Faktanya, Pa Harto rendah hati. Punya falsafah: 'Mikul Duwur, Mendem Jero'. Selalu ngaku anak petani. Sekali pun, body language dan tata krama-nya, jelas dia "darah biru". Menurut saya, dia Ngga ambisi jadi presiden. Buktinya dia hanya mau terima posisi "Pejabat Presiden". Baru ditetapkan sebagai presiden setelah melalui proses berbelit dan MPRS bulat. Sebabnya, karena Pa Harto menolak. Merasa ngga mempersiapkan diri sebagai presiden.

Ngga masuk logika dan akal saya, bila Pa Harto dikatakan melakukan crawling coup d'etat (kudeta merayap).

Lah wong, yang melakukan kudeta itu Letkol Untung Syamsuri cs kok. Dari pukul 7 pagi, tanggal 1 Oktober 65, Letkol Untung sudah menyiarkan adanya Gerakan 30 September via RRI. Jam 1 siangnya, dia mengeluarkan Dekrit Dewan Revolusi dan menyatakan Kabinet Dwikora demisioner. Dia juga melikuidasi pangkat militer di atas Letnan Kolonel. Melikuidasi kabinet ya makar.

Kudeta komunis ini ditumpas Pa Harto. Patah. Buyar. Bonyok. DN Aidit dieksekusi di Sumur Tua. NKRI tidak jadi negara komunis. Tapi kok 50 tahun kemudian, Pa Harto dan TNI dituding sebagai pihak yang jahat???


Baca juga :