VIRAL.. Detik-detik Anak AIDIT dan Simpatisan PKI Kepanasan, Saat Tokoh Anti-PKI Ismail Marzuki Membacakan Puisi

[PORTAL-ISLAM.ID]  Di sosial media kembali viral video saat penyair senior Tokoh Anti-PKI Taufik Ismail membacakan puisi yang membuat anak DN Aidit dan para simpatisan PKI kepanasan.

"Detik-detik anak D.N. AIDIT dan Generasi PKI kepanasan, saat Pak Ismail Marzuki membacakan Puisi..!!" cuit akun @kr1t1kp3d45 yang membagikan video di twitter, Sabtu (2/10/2021).

Dari penelusuran, video ini memang kejadian lama pada tahun 2016, penyair Taufik Ismail mendapat cemoohan saat membacakan puisinya di acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, tepatnya pada Selasa (19/4/2016).

Saat itu, di sela-sela simposium, panitia simposium meminta Taufik Ismail untuk tampil membacakan sebuah puisi. Namun, ketika puisi dibacakan, Taufik mendapat respons negatif dari sejumlah peserta simposium yang hadir.

Bahkan, Ilham Aidit, anak dari DN Aidit, yang menjadi salah satu peserta simposium, berteriak ke arah Taufik. “Provokator!”

Kemudian, peserta lain pun mengikuti sikap Ilham dengan meneriakan "Huuuuuuuu...".

Cuma dibacakan Puisi kok mereka kepanasan?

Karena puisi Taufik Ismail memang langsung menghunjam ke jantung para pendukung Komunisme.

Inilah isi dari puisi yang dibacakan oleh penyair Taufiq Ismail...

Dua orang cucuku bertanya tentang angka-angka
'Datuk-datuk, aku mau bertanya tentang angka-angka'
Kata Aidan, cucuku laki-laki
'Aku juga, aku juga', kata riani cucuku yang perempuan
Aku juga mau bertanya tentang angka-angka

Rupanya mereka pernah membaca bukuku tentang angka-angka dan ini agak mengherankan
Karena mestinya mereka bertanya tentang puisi

Tetapi baiklah,
Rupanya mereka di sekolahnya di SMA ada tugas menulis makalah

Mengenai puisi, dia sudah banyak bertanya ini itu, sering berdiskusi
Sekarang Aidan dan Raina datang dengan ide mereka
Menulis makalah dengan angka-angka

Begini datuk,
Katanya ada partai di dunia itu membantai 120 juta orang, selama 74 tahun di 75 negara
Kemudian kata Aidan dan Raina, ya..ya.. 120 juta orang yang dibantai
Setiap hari mereka membantai 4500 orang selama 74 tahun di 75 negara

Kemudian cucuku bertanya
Datuk-datuk, ko ada orang begitu ganas?

Kemudian dia bertanya lagi,
Kenapa itu datuk? Mengapa begitu banyak?

Mereka melakukan kerja paksa, merebut kekuasaan di suatu negara
Kerja paksa
Kemudian orang-orang di bangsanya sendiri berjatuhan mati
Kerja paksa
Kemudian yang kedua
Sesudah kerja paksa,
Program ekonomi di seluruh negara komunis tidak ada satupun yang berhasil
Mati kelaparan, bergelimpangan di jalan-jalan

Kemudian yang ketiga,
Sebab jatuhnya
Sebabnya adalah mereka membantai bangsanya sendiri,
Mereka membantai bangsanya sendiri

Di Indonesia
Pertamakali dibawa oleh Musso, dibawa oleh Musso.
Di Madiun mereka melakukan pembantaian...

[VIDEO]
Baca juga :