Ditinggal ibunya pacaran, 4 balita di Kendari terjebak kebakaran, 3 tewas berpelukan


4 balita terjebak dalam kebakaran hebat yang menghanguskan rumah mereka di Jl. Raden Suprapto, Kendari, Sulawesi Tenggara

Masing-masing berumur 1 tahun, kembar berusia 3 tahun, dan 4 tahun.

Yang berumur 1 tahun, dan salah satu kembar umur 3 tahun, ditemukan meninggal dunia berpelukan di dalam lemari. 

Sedangkan 2 anak lain, dalam kondisi kritis dan dirawat intensif di RS.

Rumah ini sebenarnya dihuni 9 orang. 

5 anak, yang berusia 1, 3, 3, 4 dan 6 tahun
4 dewasa, yaitu Kakek (51 tahun), ibu 5 anak ini (23 tahun), dan 2 sodara lain (29 tahun).

Ibu dan ayah anak2 ini sudah bercerai, jadi ayahnya tidak tinggal di rumah itu.

Saat kejadian, si kakek tidak dirumah. Dia sedang  bekerja di Unaaha, Kabupaten Konawe, dan membawa serta anak tertua yang berusia 6 tahun.
2 sodara lain, bekerja.

Sedangkan Ibu nya mengaku keluar beli makanan bersama pacarnya, seorang security sejak jam 11.30 siang.

Kebakaran terjadi jam 14.00, dan Ibunya belum juga pulang saat itu.

Hmmm...

Saya tidak ingin mengorek duka orang lain, tapi saya fokus pada usia ibunya. 

23 tahun, sudah punya 5 anak. 

Yang tertua berusia 6 tahun.
Berarti dia nikah usia 16 tahun. Dan hampir tiap tahun hamil, malah salah satunya dapat kembar.

Apa yang bisa diharapkan dari remaja usia 16 tahun yang tiba2 harus nikah, hamil lalu melahirkan berturut-turut hampir tanpa jeda. Selama 6 tahun? 

Apalagi tanpa support suami.

Ga bakal bisa waras. 

Makanya dia bisa meninggalkan 4 anaknya yang masih balita itu sendirian di rumah, tanpa pikir panjang....

Ya karena akal nya memang belum nyampe..

Yang di kepalanya cuma 1

"Aku juga berhak bahagia."

Mau dipaksakan paham, ya ga bisa juga.

Itulah kenapa negara melarang nikah muda
Itulah kenapa Islam melarang pacaran

Fokus sekolah
Supaya saat menikah, pikiran sudah dewasa.
Bisa mikir panjang

Karena pernikahan dan anak itu butuh ilmu ga main2, supaya bisa tetap waras.

Dan jadikan itu pelajaran hidup untuk membekali anak-anak kita dengan mindset yang benar dan sehat tentang konsep pernikahan.

(Al Fatin)

Baca juga :