DANANTARA.... LAYU SEBELUM BERKEMBANG...

[PORTAL-ISLAM.ID] Ray Dalio, tokoh terkemuka dalam bisnis manajemen investasi, batal menjadi anggota Dewan Penasihat Danantara.

Dilansir Bloomberg, Rabu (28/5/2025), Ray Dalio disebut memilih untuk tidak bergabung sebagai Dewan Penasihat Danantara.

***

Catatan Yanuar Rizky (pengamat ekonomi):

Respek untuk Ray Dalio....

Sebagai orang yang mengkritisi Danantara dari sisi struktur kelembagaan negara dan prinsip universal tata kelola pasar modal yang berlaku di seluruh dunia, saya respek terhadap statemen "principle of the day" yang dikemukakan oleh hedge fund kelas kakap Ray Dalio di IG nya...

Posting itu, seperti menjelaskan isu di Bloomberg yang juga banyak diberitakan di media lokal, bahwa Ray Dalio mundur dari posisi penasehat Danantara..

Saya di banyak kanal podcast yang mengundang saya bicara soal Danantara setelah muncul nama Dalio, memberi pendapat dari sisi orang dalam (OD) dan Informasi Orang Dalam (IOD) yang menjadikan posisi afiliasi, yang berpotensi menjadi transaksi benturan konflik kepentingan yang menguntungkan pihak tertentu, dan merugikan publik, sebagaimana yang dilarang UU Pasar Modal di negara manapun.

Saya juga mengutarakan, yang haram: afiliasi menciptakan transaksi benturan kepentingan dan merugikan publik

Tampaknya, Dalio, seperti postingan prinsip di IG nya, sepakat dengan integritas bahwa meritokrasi adalah transaksi benturan konflik kepentingan, yang merugikan publik, khususnya para pencari kerja ditengah sulitnya akses pekerjaan.

Ya, jadi itulah prinsip integriras, Dalio mengajarkan kita, kalau hubungan afiliasi sudah dimanfaatkan untuk hal yang bertentangan dengan integritas, maka harga nama baiknya adalah integritas itu sendiri... 

(fb)

Baca juga :