AGAMA DAN POLITIK

AGAMA DAN POLITIK

Orang yang menganggap agama harus dipisahkan dari politik mungkin orang yang tidak yakin agamanya mampu menyelesaikan masalah politik. Atau mungkin baginya agama hanya identitas saja, agar kolom agama dalam KTP tidak dikosongkan.

Padahal sejatinya, agama ada untuk memperbaiki akhlak. Dan semua aktivitas manusia akan bermanfaat jika dilandasi dengan akhlak yang baik, termasuk dalam berpolitik.

Jika agama mengajarkan kebaikan, mengapa masih banyak orang beragama yang jahat?

Pertanyaan ini konyol sekali.

Apakah semua orang yang pernah sekolah otomatis akan jadi pintar?

Tidak semua orang yang mempelajari agama akhlaknya akan menjadi baik, seperti halnya tidak semua orang yang pernah sekolah akan menjadi pintar.

Sekolah akan membuat seseorang menjadi lebih pintar dibanding ketika ia belum bersekolah. Tapi ia belum tentu menjadi pintar. Orang yang mempelajari agama akan menjadikan akhlaknya lebih baik dibanding ketika ia belum mengenal agama, walaupun belum tentu akan membuat dirinya menjadi orang baik.

Disadari atau tidak, banyak orang semakin menjauh dari agama. Dan lihatlah bagaimana keadaannya sekarang.

Quote Albert Einstein ini relevan juga untuk politik, dan relevan untuk semua hal:

"Science without religion is lame, religion without science is blind."

Ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang. Dan agama tanpa ilmu pengetahuan akan buta.

Jika Einsten saja begitu khawatir bila ilmu pengetahuan berkembang tanpa dibarengi dengan perbaikan ilmu agama, lalu siapa kamu berani menganggap politik akan lebih baik jika dijauhkan dari agama?

Harusnya mikirnya begini: Jika sudah dibentengi agama saja kelakuan para politikus masih bangs*t, apalagi jika mereka dijauhkan dari agama.

(Wendra Setiawan)

Baca juga :