"PROXY WAR", POLITIK SANDERA PARA BUZZER DIBALIK SOSOK ABU JANDA

"PROXY WAR", POLITIK SANDERA PARA BUZZER DIBALIK SOSOK ABU JANDA

Oleh: Bang DW

Perang saat ini, adalah tentang bagaimana berperang dengan menggunakan boneka-boneka yang direkrut untuk diciptakan pengkondisian.

Sosok Abu Janda yang belum lama ini diinfokan disebut sebagai buzzerp yang tersandera oleh politisi bernama SDA, direkrut dengan imbalan keamanan terhindar dari kasus hukum yang viral soal rasisme dahulu.

Ibarat boneka, tentu SDA berharap merekrut abu janda akan membawa gerbong suksesi 2019 Jomin dan berpindah untuk suksesi Prabowo 2024.

Abu janda tak ubahnya proxy, yang bisa dikendalikan dan dikondisikan untuk kepentingan kepentingan yang memberi jaminan keamanan dan dana melimpah.

Boneka yang dikendalikan, berpikir dan bertindak hanya saat pemiliknya memerintahkan bergerak, jangan berharap memiliki otak atau nurani dalam berpikir dan bertindak.

Selain itu, proxy-proxy macam abu janda disebut bermental tanpa tuhan tanpa negara, karena bisa dioperate-kan demi kepentingan lebih luas dan memiliki efek sangat luar biasa karena pemikirannya.

Pemikiran yang diciptakan, pikiran yang dikendalikan sesuai pesanan global.

Jadi jangan kaget ketika otak-otak proxy akan berlaku kejam tanpa berpikir tentang Tuhan ataupun persatuan sebuah negara, karena mereka memang proxy yang diciptakan untuk memecah dengan agenda terselubung sesuai pesanan.

Proxy bekerja dijamin dan dilindungi oleh kepentingan-kepentingan dengan agenda kampanye islamophobia, ataupun pecah anak bangsa akibat suksesi.

Tersandera demi keamanan diri atau nanti berujung pada dilenyapkan dengan alasan menghindar dari keramaian setelah agendanya selesai (misi selesai).

Jadi, apakah anda bagian atau barisan dari proxy seperti abu janda itu?

(fb)
Baca juga :