Diultimatum Israel, Warga Gaza: Kami tidak akan pernah meninggalkan Gaza walau harus mati, Kami akan merebut kembali tanah Palestina seperti kondisi 1948

[PORTAL-ISLAM.ID]  Militer Israel, Jumat (13/10/2023), mengeluarkan ultimatum kepada seluruh warga sipil untuk keluar dari kota Gaza dan bergeser ke wilayah selatan enklave tersebut. Mereka hanya diberi waktu 24 jam. Ultimatum ini diperkirakan menjadi sinyal akan semakin dekatnya serangan darat Israel ke Gaza.

Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel telah menyiagakan tank-tank mereka di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza. Mereka juga sudah memanggil sedikitnya 300.000 tentara cadangan. ”Kini saatnya berperang,” tegas Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel, Kamis (12/10/2023).

Hingga Kamis, jet-jet tempur Israel terus menggempur Gaza sebagai balasan atas serangan mengejutkan, yang dilancarkan kelompok Hamas ke Israel selatan, Sabtu (7/10/2023). Serangan itu menewaskan lebih dari 1.300 warga Israel. Hamas juga menyandera lebih dari 300 orang dari serangan tersebut.

”Warga sipil di kota Gaza, evakuasi diri kalian ke selatan demi keselamatan kalian dan keluarga kalian,” sebut militer Israel melalui pernyataan tertulis.

Mereka juga meminta warga di Jalur Gaza untuk menjauh dan menjaga jarak dari kelompok Hamas. Jumlah warga Gaza berkisar 2,3 juta jiwa. Mereka menempati enklave seluas 362,5 kilometer persegi. Ultimatum itu ditujukan bagi hampir separuh dari keseluruhan populasi di Jalur Gaza atau sekitar 1,1 juta jiwa.

Warga Gaza Tegas Menolak

Dalam siaran Aljazeera, warga Gaza menegaskan mereka tidak akan pernah meninggalkan Gaza walau harus mati. Mereka bahkan mengatakan bahwa akan merebut kembali tanah Palestina seperti kondisi tahun 1948 sebelum ada negara Israel.

Warga Gaza juga menyerukan negara-negara Arab untuk tidak berdiam diri.

Simak video pernyataan warga Gaza yang disiarkan Aljazeera.

[VIDEO]
Baca juga :