PAKAIAN SAYYIDAH FATIMAH

PAKAIAN SAYYIDAH FATIMAH

Waktu saya di Istanbul, Turki, saya mengunjungi Museum Topkapi. Museum ini merupakan kediaman atau istana Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 500 tahun. 

Museum ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. Istana ini menyimpan beragam koleksi terutama benda-benda peninggalan Rasulullah, Sultan Utsmaniyah serta bangunan bekas istana yang melegenda.

Ketika berkunjung ke museum, yang paling saya minati dan penasaran adalah pakaian Sayyidah Fatima as, di samping jubah Imam Hussain as.

Inilah pakaian mulia Sayyidah Fatimah al-Zahra, putri tercinta Rasulullah Saw. Ketika saya berdiri memandang pakaian tersebut, kaki saya gemetar nyaris roboh. Saya membayangkan berabad-abad silam. Bagaimana kondisi rumah mereka? Bagaimana mereka hidup?

Dia menjalani kehidupan dengan kesederhanaan yang total. Dia adalah definisi pengorbanan, kesetiaan pada Ilahi, dan asketisme yang tidak ada bandingannya. Dia adalah ratu surga, namun rumah mereka berisi makanan yang sangat sedikit, tanpa penyimpanan. Dia memiliki sedikit kekayaan dan tidak memiliki banyak dunia.

Dia melewati hari-hari dengan terbiasa lapar. Dia menjalani hari-hari untuk berjuang. Tidak ada  yang glamor di sudut manapun. Tidak ada sofa mahal dan mebel mahal. Yang ada hanya membungkuk, sujud, permohonan, air mata dan cinta yang murni.

Ali berkata, "Aku menikahi Fatimah, sementara kami tidak mempunyai alas tidur selain kulit domba untuk kami tiduri di waktu malam dan kami letakkan di atas unta untuk mengambil air di siang hari. Kami tidak mempunyai pembantu selain unta itu."

Ketika Rasulullah SAW menikahkan Fatimah, beliau mengirimkan seekor unta, selembar kain, bantal kulit berisi ijuk, dua alat penggiling gandum, sebuah timba dan dua kendi. Fatimah menggunakan alat penggiling gandum itu hingga melecetkan tangannya dan memikul qirbah (tempat air dari kulit) berisi air hingga berbekas di dadanya. Walau merupakan putri manusia termulia, namun Fatimah tak memiliki seorang pelayan. Ia mengerjakan sendiri semua urusan rumah tangganya.

Wahai... Sayyidah Fatimah...

(TAUFAN HIDAYAT)

Baca juga :