Beredar Hoaks Anies Baswedan Jadi Antek Uni Eropa

[PORTAL-ISLAM.ID]  Hoaks terkait pemilu 2024 sudah mulai beredar. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran dari hoaks tersebut.

Hal tersebut terkait kabar terbaru dari Anies yang mendapatkan posisi prestisius dari Universitas Oxford sebagai anggota dewan penasihat ASEAN Studies di universitas tersebut. 

"Pengangkatan menjadi anggota board pada The Institute for ASEAN Studies, itulah kegiatan sore tadi di Universitas Oxford," ujar Anies Baswedan melalui Twitternya, Jumat (13/1).

Baru saja ia membagikan kabar itu, sudah ada hoaks politik yang beredar di Twitter. Anies dituduh sebagai antek Uni Eropa dan bisa membuka ekspor nikel yang sedang digugat di WTO. 

"Jangan harap asing, terutama negara yang tergabung dalam Uni Eropa mendukung sosok yang pro pada kebijakan pemerintahan saat ini. Terutama kebijakan Jokowi atas penghentian ekpor SDA seperti nikel, bauksit dll. Ini kampanye terselubung untuk meningkatkan popularitas Anies," tulis akun @Pencerah___ pada Sabtu (14/1/2023). 

Akun itu juga membagikan meme Anies Baswedan yang tampil salaman dengan seorang bule, dan ditulis dialog imajiner: nanti kalau jadi presiden, buka kran eksor nikel ya, Nies!

Sudah ada ratusan orang yang menyukai twit tersebut. Akun itu melanjutkan dengan mengaitkan jabatan di Oxford dengan Uni Eropa dan pemilu 2024. 

"Anies sebagai antitesa Jokowi tentu diharapkan Uni Eropa agar jika menang pemilu 2024 nanti dapat memperlancar kran-kran ekspor dan mengeruk kembali SDA kita yang saat ini telah dihentikan," kata akun tersebut.

Ucapan dari akun tersebut tidak sesuai sejumlah fakta sederhana terkini. Semisal, Universitas Oxford berada di Inggris, bukan di daratan utama benua Eropa. Selain itu, Inggris juga bukan lagi bagian dari Uni Eropa, sebuah organisasi multilateral negara-negara daratan utama benua Eropa barat. 

Inggris sudah keluar dari Uni Eropa pada 2019. Peristiwa itu dikenal dengan nama Brexit. 

Pada akhir tahun lalu, gugatan Uni Eropa dinyatakan menang oleh WTO terkait protes larangan ekspor nikel. Pihak Inggris apalagi Universitas Oxford tidak terlibat dengan gugatan Uni Eropa. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang mengajukan banding terhadap putusan WTO. [liputan6]
Baca juga :