At least 174 people have died in stampede at Indonesian football match sparked after police tear-gassed fans invading the pitch https://t.co/EkEQWCcds4
— BBC Breaking News (@BBCBreaking) October 2, 2022
Setiap melihat foto ini ingatlah bahwa polisi membunuhmu pic.twitter.com/6xTVyKysLu
— Bhagavad Sambadha (@fullmoonfolks) October 2, 2022
Menembakkan gas Air mata ke Penonton yg penuh sesakdan terkurung di tribun stadion sama aja dgn memasukkan Potasium dalm kolam ikan .
— Resty Cayah (@restyca_yah) October 2, 2022
Ini bukan prosedur pengamaan tp pembunuhan massal
Polisi kpn msh bungkam soal gas air mata, ya? Yg rame cm soal surat jadwal mundur. Pdhl, kan, bs aj mereka gak ngasih izin. Gw tau soal izin pertandingan ini fee nya gede bgt. Kontrak tak tertulis semusim. Kapolres min bs kebeli satu rumah buat izin klub selevel #arema
— Imam Nugroho (@ImamNugrohoHD) October 2, 2022
Saya melakukan identifikasi atas total anggaran dari POLRI yang digunakan untuk membeli peralatan dan kebutuhan Gas Air mata.
— Andri Prasetiyo (@andripst) October 2, 2022
Sejak 2014-2022, POLRI telah melakukan pengadaan Gas Air mata yang bersumber dari dana APBN dengan nominal begitu besar, mencapai 1,03 Triliun Rupiah. pic.twitter.com/ExOnmSlYwC