BPN Kritik Pengerahan Pasukan Brimob ke Jakarta


[PORTAL-ISLAM.ID]  Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai langkah kepolisian mendatangkan anggota Brimob dari luar Jakarta membuat situasi ibu kota terkesan tidak aman.

"Jadi terkesan bahwa situasi kita tidak aman," tutur Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4), seperti dilansir CNNIndonesia.

Dahnil mengaku tidak memahami betul maksud kepolisian mendatangkan personel Brimbob dari luar Jakarta. Apabila alasannya adalah demi memperkuat keamanan pascapemilu di Jakarta, Dahnil tidak sepakat.

Dahnil menilai masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi. Apabila muncul suatu gelombang protes, maka massa yang tumpah ruah ke jalan pasti tetap akan mematuhi koridor hukum yang ada.

Ia juga menegaskan melancarkan aksi protes juga merupakan hak konstitusional setiap warga negara. Menurut dia, tidak ada yang bisa melarang masyarakat untuk memprotes apabila merasa ada ketidakadilan dari aspek politik, hukum, atau ekonomi.

"Protes itu dibolehkan dalam demokrasi. Kalau ada protes dan dijawab dengan sikap represif, nah itu yang menurut saya menjadi ancaman serius bagi demokrasi," ucap Dahnil.

Dahnil menganggap langkah mendatangkan pasukan Brimob dari luar Jakarta juga membuat citra Indonesia menjadi buruk di mata negara lain. Menurutnya, dunia internasional pasti akan langsung menganggap bahwa situasi Jakarta tidak aman ketika ribuan personel didatangkan dari wilayah lain.

Dahnil menyebut negara lain pasti menilai ada situasi yang gawat darurat. Apalagi personel tersebut juga dilengkapi senjata lengkap.

"Nah itu justru memperburuk citra Indonesia di dunia internasional. Seharusnya di era demokrasi pola - pola dialogis itu yang dikedepankan," ucap Dahnil.

Dilansir Republika (23/4/2019), tak kurang dari 10 ribu personel Brigade Mobil (Brimob) akan berada di DKI Jakarta untuk pengamanan setelah Pemilu 2019. Mabes Polri saat ini menarik bertahap sekitar 6.200 personel Brimob dari tiga Kepolisian Daerah (Polda) untuk perbantuan pengamanan ibu kota negara.

Dari data yang dihimpun, kedatangan personel Brimob dari daerah-daerah tersebut bergiliran. Pada Senin (22/4), pagi sekitar 100 personel Brimob dari Polda Kalimantan Barat (Kalbar) tiba di Jakarta. Ratusan personel tersebut, kini berada di kawasan Jakarta Utara (Jakut) untuk pengamanan. Kebanyakan mereka, siaga di kawasan Mangga Dua.

Sementara dari Polda Bali, jumlah yang sama pada Senin (22/4) berangkat dari Pulau Dewata menuju Cengkareng. Dari Polda Maluku, sekitar 200 anggota Brimob, juga diterbangkan ke Jakarta.

[Video]
Baca juga :