MELANJUTKAN DAKWAH KAMI
Tugas dakwah adalah sepanjang hayat, untuk itu kami membuat wadah baru, tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda dari yang pernah ada, disesuaikan dengan kebutuhan keumatan, kebangsaan, dan perkembangan jaman.
Kami tidak mundur lalu pergi dari dakwah, karena pertimbangan kami undur diri dari wadah lama juga karena pertimbangan dakwah itu sendiri. Bukan kecewa apalagi kuasa, hanya kami tidak bisa bersanding dengan KETIDAKADILAN. Karena KEADILAN adalah kaidah utama. Karena Allah memberikan pesan, KEADILAN dan KETAQWAAN tak dapat dipisahkan.
Kami membentuk wadah baru, tempat memproduksi amal dakwah yang lebih produktif. Wadah yang lebih kompatibel dengan jaman.
Ada paradigma lama yang harus dihapus, ada yang dipertahankan, ada yang disempurnakan, bahkan ada yang ditambahi. Zaman berubah, bentuk-bentuk wadah dakwah juga perlu berevolusi. Semua berfikir keras untuk ini.
Tarbiyah tetap berjalan, karena dakwah tanpa ilmu itu kesesatan. Namun Tarbiyah kita berbeda. Tarbiyah kita egaliter, Tarbiyah kita lebih terbuka, Tarbiyah kita tanpa mustawa. Semua bisa jadi Guru dan semua jadi Murid. Saling mengisi sesuai dengan kompetensi. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain. Yang ada hanya orang yang tahu lebih dulu dari yang lain, untuk itu kami saling belajar.
Tak ada doktrin, tak ada taklimat tanpa pemahaman, tak ada perintah tanpa rasional, tak ada tuntutan tanpa dipenuhi haknya. Semua dibuka diatas meja, kemerdekaan dalam berfikir.
Yang juga akan menjadi pembeda kami adalah, kami ingin menempatkan diri sebagai bagian dari entitas kebangsaan. Bukan negara dalam negara, memiliki hukum sendiri menghinakan hukum negara. Punya hukum sendiri tidak menaati hukum negara.
Sebagai entitas muslim, kita juga tidak menempatkan diri sebagai Islam yang berbeda dengan entitas muslim Indonesia, bukan aliran baru yang punya manhaj baru dan ajaran berbeda. Dakwah kami sama dengan agenda umat. Kami tidak ingin mengatakan hanya kami yang dakwahnya benar dan yang lain tidak. Kami menyatu dan mengikuti entitas keumatan. Kami menjadi murid dari semua guru dan kyai bangsa ini.
Semoga ikhtiar kami untuk mewujudkan wadah baru ini dimudahkan Allah, karena Dakwah adalah agenda permanen sampai nyawa tak menyatu dengan raga.
"Ya Allah berilah kami ilmu untuk memahami kehendak-Mu.. Berilah kami keridhaan atas semua takdir-Mu.. Berilah kami kekuatan utk menunaikan kewajiban kami dan ampunilah segala kelemahan kami.." (@anismatta)
(by Arka Atmaja)Ya Allah berilah kami ilmu untuk memahami kehendak-Mu.. Berilah kami keridhaan atas semua takdir-Mu.. Berilah kami kekuatan utk menunaikan kewajiban kami dan ampunilah segala kelemahan kami..— Anis Matta (@anismatta) 6 Februari 2019