HAL senada disampaikan akun fb Mey Triwulan Sari:
"Saya juga gak memaafkan orang-orang yang sempat menyuruh suami saya stop obat²an kimia dari dokter jantungnya. Dan disuruh minum herbal aja, biar gak ketergantungan dan aman.
Dan suami saya ngikutin dong saran menjerumuskan itu, saking yang ngasih saran rata² orang sholeh dan para ustadz (sorry to say ya...)
Tapi akhirnya bikin suami saya sempat "serangan" jantung untuk keduakalinya. Meskipun masih tergolong serangan ringan tapi bikin suami saya dirawat 4 hari di RS.
Lalu saya habis²an diomelin dokter jantungnya, kenapa gak melarang suami minum herbal dan stop obat medis?
Padahal saya udah paling rewel banget untuk selalu ingetin minum obatnya secara teratur, tapi saat di luar rumah ketemu teman²nya dll ternyata selalu dikomporin buat gak minum obat medis.
Kayaknya saya mau teriak, "Hallo orang² Sholeh, saran kalian itu menjerumuskan suami saya. Kalau suami saya kena serangan jantung lagi apakah kalian yang repot ? Yang anter ke RS, yang urusin anak saya di rumah, yang ikutan begadang dan tidur di lantai RS ? Enggak ... Kalian di rumah aja, paling juga cuma kirim stiker doa di WA. Atau cuma ketik "Aamiin" di ucapan doa member lainnya".
Berobat ke medis itu gak keluar dari syariat Islam, ya....
Dan gak selamanya obat herbal itu baik untuk tubuh. Saya juga pernah jadi Herbalis bahkan sempat ikut pelatihan ini itu, buku² herbal di rumah numpuk. Tapi saya be wise sekarang. Tau kapan waktunya harus pakai obat herbal dan kapan waktunya pakai obat medis.
Gak asal nabrak dan klaim bilang semua obat medis itu buruk, cuma obat herbal yang paling baik untuk semua penyakit."
(fb)
