NASAB KUDA ARAB

[PORTAL-ISLAM.ID]  Di Barat, pernikahan makin kehilangan maknanya. Bukan lagi pondasi keluarga, apalagi benteng menjaga kehormatan dan keturunan.

Ngapain nikah, kalau negara membebaskan orang tidur bareng tanpa ikatan?

Akibatnya?
Di Prancis, lebih dari 60% anak lahir tanpa kejelasan siapa ayahnya. Anak-anak ini tumbuh tanpa warisan, tanpa nafkah, tanpa arah.

Ironis, bahkan kuda Arab punya silsilah lebih lengkap daripada manusia Barat.
Orang Arab bisa sebut nama bapak, kakek, sampai leluhur seekor kuda.
Sementara jutaan anak hari ini tumbuh dengan satu pertanyaan yang tak pernah terjawab: “Siapa ayahku?”

Akhirnya untuk mengatasi ini, Negara menyamakannya dengan anak sah, menghapus istilah “anak haram” karena dianggap diskriminatif.

Asal si bapak ngaku, urusan beres. Hukum nggak peduli anak itu lahir dari zina atau tidak yang penting terdaftar.

Dan inilah akibatnya:
• angka pernikahan menurun
• angka kelahiran menurun
• 95% orang Amerika usia dewasa pernah seks sebelum nikah
• 1 dari 4 wanita AS pernah aborsi
• HIV/AIDS terus meningkat, anggaran kesehatannya membengkak
• Jutaan anak dibesarkan tanpa figur ayah
• Lalu depresi, alkohol, overdosis, hingga bunuh diri jadi “jalan keluar”

Sedangkan dalam Islam Nasab sangat ketat, seseorang ibu yang berzina tidak akan mendapatkan hak-haknya dari lelaki yang menzinainya, ditambah seandainya syariat Islam ditegakan semua pelaku pezina mendapat hukuman yang pedih.

Bayangkan tiap tahun ada 43.000.000 nyawa di aborsi diseluruh dunia ?

Yakin nggak miris ? Yakin kamu masih ngebebasin mereka dengan dalih hak asasi manusia. Zina itu kriminal !

Ini bukan soal hak memilih,
tapi soal hilangnya kompas hidup.
Ketika seks dimerdekakan, pernikahan ditinggalkan,

maka: anak kehilangan identitas, keluarga kehilangan arah, masyarakat kehilangan masa depan.

Nasab itu bukan diskriminasi.
Ia nafkah paling dasar: nafkah identitas, nafkah tanggung jawab, nafkah jiwa.

(Ngopidiyyah)

Baca juga :