Kapal Nabi Nuh Ditemukan? Arkeolog AS Ungkap Bukti Mengejutkan dari Turki

[PORTAL-ISLAM.ID] Tim arkeolog independen asal Amerika Serikat (AS) kembali mengguncang dunia arkeologi dan kepercayaan religius global dengan temuan terbaru mereka di situs Durupınar, sebuah formasi tanah berbentuk perahu raksasa yang terletak sekitar 29 kilometer di selatan Gunung Ararat, Turki.

Dilansir Daily Mail (19/5/2025), penelitian yang dipimpin oleh Andrew Jones, anggota dari kelompok Noah’s Ark Scans, menggunakan teknologi radar penembus tanah (ground-penetrating radar/GPR) untuk mengungkap struktur bawah tanah yang tidak biasa.

Tim peneliti menemukan struktur mirip terowongan di bawah formasi tersebut yang menurut mereka cocok dengan deskripsi Alkitab tentang bahtera legendaris itu.

“Kami tidak mengharapkan sesuatu yang terawetkan sempurna,” kata peneliti utama, Andrew Jones.

“Namun kami menemukan jejak kimia, potongan kayu, dan bentuk menyerupai aula di dalam tanah,” lanjutnya.

Struktur tersebut ditemukan sedalam 6 meter di bawah permukaan tanah, dan diyakini bukan terbentuk secara alami.

“Ini bukan sesuatu yang Anda harapkan jika itu hanya bongkahan batu padat atau hasil endapan lumpur acak,” tambah Jones.

“Sebaliknya, formasi ini sangat mirip dengan struktur buatan manusia, sesuai dengan spesifikasi Bahtera Nuh dalam Alkitab,” katanya.

Analisis sampel tanah dari 22 titik berbeda di dalam formasi menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan sampel di luar area. Ilmuwan tanah William Crabtree menjelaskan bahwa kadar bahan organik di dalam formasi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tanah sekitarnya.

“Sebagai ilmuwan tanah, saya dapat mengatakan bahwa kadar kalium, pH, dan bahan organik yang tinggi menunjukkan adanya penguraian bahan organik, kemungkinan berasal dari kayu yang membusuk. Dan itulah yang kami temukan,” ungkap Crabtree.

Formasi Durupınar pertama kali menarik perhatian arkeolog sejak akhir 1940-an. Namun hingga kini belum pernah dilakukan penggalian resmi yang disetujui pemerintah. Banyak pihak sebelumnya menganggap bahwa struktur tersebut hanyalah formasi batu alami.

Namun dengan temuan terbaru ini, Jones dan Crabtree meyakini bahwa situs tersebut layak dieksplorasi lebih lanjut melalui penelitian arkeologi formal.
“Kami ingin membandingkan komposisi di dalam formasi dengan di luar untuk memastikan apakah struktur ini memang buatan manusia,” ujar Jones tentang rencana timnya mencari Bahtera Nuh ke depan. 
Baca juga :