Temuan ICW Anggaran Polri Rp 3,8 Triliun untuk penanganan massa aksi, Netizen: duit dari pajak rakyat dikembalikan ke rakyat dalam bentuk pentungan dan gas air mata

[PORTAL-ISLAM.ID]  🚨 Hasil pemantauan Indonesia Corruption Watch (ICW) terhadap belanja Polri menunjukkan bahwa Polri pada rentang 2019-2025 membeli barang untuk penanganan massa aksi dengan total anggaran sekitar Rp3,8 triliun yang bersumber dari pajak publik. 

Terdapat 11 jenis kategori barang yang dibeli Polri, 30 persen atau Rp1,53 triliun diantaranya digunakan untuk membeli set alat pengamanan massa yang terdiri dari helm, rompi, tameng, tongkat baton, pelindung siku dan lutut, hingga tameng.

Dalam beberapa pekan terakhir, pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) oleh DPR mendapatkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat sipil. 

Penolakan dilakukan dengan berbagai aksi demonstrasi yang dibalas oleh negara dengan intimidasi, kekerasan, dan penyiksaan melalui peran aparat kepolisian. 

Pembela Hak Asasi Manusia (HAM), mahasiswa, hingga aktivis pro-demokrasi yang menyuarakan kritik atas pembentukan UU TNI yang serampangan mengalami kekerasan fisik dan psikologis.

Selain melanggar HAM, tindakan kekerasan oleh aparat kepolisian dalam menghadapi massa aksi jelas bertentangan dengan kebebasan berpendapat yang seharusnya dilindungi oleh negara. 

Penggunaan kekuatan secara berlebihan patut diduga sengaja digunakan oleh Polri untuk menjustifikasi pembelian peralatan baru di kemudian hari, dibanding memberikan pelatihan yang intens dan holistik bagi negosiator. 

Sebab, berdasarkan catatan ICW per tahun 2023, korupsi pada sektor pengadaan barang/ jasa pemerintah sekitar 39 persen dari seluruh kasus yang ditangani oleh penegak hukum. 

Dengan kondisi Polri yang saat ini belum transparan dan akuntabel, akan meningkatkan risiko terjadinya korupsi pada proses pengadaan barang.

(Sumber: ICW)

👇👇
Baca juga :