IDENTIK BUKAN ASLI
Oleh: Joko Intarto
Sebuah berita unik tentang pameran lukisan di Galeri Lukisan Dulwich, London Tenggara, dipublikasikan BBC. sepuluh tahun lalu (2015). Pada pameran itu, tulis BBC, pengunjung galeri seni diminta menemukan lukisan tiruan Jean-Honore Fragonard.
Galeri Lukisan Dulwich merupakan galeri yang khusus dibangun untuk masyarakat umum di London tenggara. Usia galeri tersebut sudah cukup tua, karena pertama kali dibuka pada tahun 1811 yang lampau.
Pameran dibuka selama bulan Februari 2015. Dengan tujuan menantang ketajaman mata, para pengunjung diminta menemukan satu lukisan tiruan di antara 270 koleksi lukisan klasik yang dipamerkan. Gagasan 'menantang pengunjung' itu merupakan ide dari seniman Doug Fishbone.
Lukisan asli yang dipilih berjudul ''Young Woman'', karya pelukis Prancis abad ke-18, Jean-Honore Fragonard. Lukisan itu kemudian dibuat versi tiruannya di China denga biaya £70 atau sekitar Rp1,5 juta.
Tiruan ''Young Woman'' dibuat oleh Meishing Oil Painting Manufacture Company -yang mempekerjakan 150 pelukis, sebagian besar mahasiswa. Mereka sudah sering membuat tiruan karya-karya pelukis besar yang dikenal sebagai Old Masters, antara lain Picasso, Matisse, Van Gogh, dan Monet untuk pasar internasional.
Kurator Galeri Lukisan Dulwich, Dr Xavier Bray, mengatakan jumlah pengunjung meningkat selama dua bulan belakangan karena tantangan tersebut. Hampir 3.000 pengunjung memberikan suaranya dan hanya 10% yang menjawab dengan benar. "Belum pernah saya melihat banyak sekali pengunjung yang secara aktif mengamati setiap lukisan."
Setelah pameran selesai, ''Young Woman'' karya Fragonard yang asli sudah dipajang kembali Selasa (28/04), berdampingan dengan tiruannya agar orang bisa membandingkan perbedaan dan gaya dari keduanya.
Berita lawas BBC itu mirip dengan berita yang dirilis Mabes Polri tentang hasil uji laboratorium forensik atas ijazah Jokowi yang tengah dipersoalkan berbagai pihak itu.
Polisi mengatakan, setelah melalui uji laboratorium dan dibandingkan dengan tiga ijazah teman-temannya seangkatan, ijazah Jokowi dinyatakan IDENTIK. Sebagian orang menafsirkan identik SAMA DENGAN asli. Tapi benarkah tafsiran itu?
Menurut Grok, asisten digital saya, kata IDENTIK dan ASLI memiliki makna yang berbeda dalam bahasa Indonesia, meskipun keduanya bisa terkait dalam konteks tertentu.
IDENTIK: Berarti sama persis atau sangat mirip dalam segala hal, seperti bentuk, sifat, atau karakteristik. Kata ini sering digunakan untuk membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan yang sangat dekat, misalnya, "Kedua dokumen ini identik" (artinya keduanya sama persis). Identik tidak selalu berkaitan dengan keaslian, tetapi lebih pada kesamaan.
ASLI: Berarti sesuatu yang benar-benar orisinal, bukan tiruan, palsu, atau salinan. Misalnya, "Dokumen ini asli" berarti dokumen tersebut bukan fotokopi atau palsu, melainkan yang dikeluarkan secara resmi.
Perbedaan utama: IDENTIK menekankan kesamaan (bisa antara dua benda, orang, atau hal, tanpa mempedulikan status keaslian). Sedangkan ASLI menekankan keabsahan atau orisinalitas, bukan salinan atau tiruan.
Contoh kalimat untuk memperjelas: "Kedua lukisan ini identik" → Berarti lukisan itu terlihat sama persis, tapi tidak menjelaskan apakah keduanya asli atau tidak.
"Lukisan ini asli karya Picasso" → Berarti lukisan itu benar-benar dibuat oleh Picasso, bukan tiruan.
Jadi, meskipun dalam beberapa konteks keduanya bisa bersinggungan (misalnya, sesuatu yang identik dengan aslinya), makna dasarnya berbeda. Dengan demikian, drama belum tamat alias masih bersambung.(jto)
Foto:
Karya Jean-Honore Fragonard yang asli dan tiruan kini dipajang berdampingan.
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/04/150428_seni_lukisan_tiruan