OALAH PANTES

[PORTAL-ISLAM.ID]  Ahmad Ishomuddin: "PBNU tidak berani kritisi kerusakan lingkungan di Raja Ampat, karena seorang pengurusnya menjabat komisaris di PT Gag Nikel."

Susunan Petinggi PT Gag Nikel yang Aktivitas Pertambangannya di Raja Ampat Disorot, Ada Ketua PBNU

Kerusakan ekologis terlihat nyata akibat aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. PT Gag Nikel tengah disorot setelah aktivitas pertambangannya di Raja Ampat dianggap merusak ekosistem. Ternyata di jajaran komisaris ada Ketua PBNU yaitu Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur. 

Anak perusahaan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Gag Nikel, tengah menjadi sorotan karena aktivitas pertambangan yang dilakukan di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Jajaran petinggi dari PT Gag Nikel mayoritas diisi dari ormas agama hingga pensiunan jenderal TNI.

Mengutip dari laman PT Gag Nikel, jabatan direktur utama (dirut) ditempati oleh Arya Arditya Kurnia.

Sementara itu, jabatan komisaris diduduki oleh empat orang, yaitu Hermansyah, Lana Saria, Ahmad Fahrur Rozi, dan Saptono Adji.

Adapun Hermansyah menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Gag Nikel, sementara Lana Saria adalah komisaris sekaligus pejabat eselon II dari Kementerian ESDM sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba.

Lalu, ada Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur yang merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.

Terakhir ada Saptono Adji yang merupakan pensiunan TNI dengan pangkat terakhir yaitu brigadir jenderal (brigjen).

Adapun Brigjen (Purn) Saptono Adji adalah mantan Asisten Khusus Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).

Di sisi lain, terkait PT Gag Nikel merupakan perusahaan tambang nikel yang berkantor di Jakarta Selatan.

Mulanya saham mayoritas PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nikel Pty. Ltd sebesar 75 persen dan PT Antam (BUMN) sebanyak 25 persen.

Namun, pada tahun 2008, PT Antam akhirnya mengakuisisi saham keseluruhan dari PT Gag Nikel.


Baca juga :