Korupsi Pertamina, Aroma TELUR BUSUK di Kejagung

Korupsi Pertamina, Aroma TELUR BUSUK di Kejagung

By Jhon Sitorus*

Wajar jika publik menilai Kejagung tidak serius menuntaskan korupsi Pertamina Rp 1.000 Triliun ini.

Awalnya Kejagung menyatakan berpeluang akan memanggil Erick Thohir, ternyata malah bertemu diam-diam hingga LARUT MALAM.

Lalu kemarin rapat tertutup dengan komisi III DPR RI, padahal atensi publik sedang ramai-ramainya. Saya menduga banyak yang ditutupi, setidaknya soal bohir besar yang disebut-sebut belakangan ini.

Yang mengejutkan, Kejagung seolah menjadi juru bicara Erick Thohir sendiri dengan menyatakan Erick tidak terlibat.
Kapan pemeriksaannya sehingga Erick Thohor tidak terlibat? Apa dasar pernyataannya sementara Erick Thohir berwenang penuh atas pengangkatan 9 orang tersangka korupsi tsb jadi direktur di Patra Niaga?

Tanpa pemeriksaan, tanpa pemanggilan, langsung dicap "tidak terlibat". Luar biasa hukum di negeri ini.

Seharusnya Kejagung layak diberi bunga mawar atas prestasinya mengungkap korupsi hampir 1.000 Triliun, tapi sehabis rapat di Komisi III rasanya warna dan wangi bunga itu terlalu mahal.

Kejagung lebih layak dilempar TELUR BUSUK saja, karena sekarang mereka hanya jadi Juru Bicara Erick Thohir.

Kita tidak mengatakan Erick Thohir terlibat, tetapi Erick Thohir seharusnya wajib diperiksa oleh Kejagung.

Dialah yang punya wewenang terbesar dalam pengangkatan direksi dan pengawasan kerja Pertamina.

Berharap pemberantasan korupsi Pertamina hingga akar2nya dan bohir2nya, ternyata itu kesalahan yang serius di republik ini.

*Sumber: X
Baca juga :