Kisah Rakeyan Sancang Pemuda Sunda yang berguru kepada Ali bin Abi Thalib

[PORTAL-ISLAM.ID] Kisah tentang Rakeyan Sancang yang berguru kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib (sahabat Nabi Muhammad SAW) adalah sebuah cerita yang beredar dalam tradisi lisan dan legenda masyarakat Sunda, khususnya di wilayah Jawa Barat. Namun, kisah ini tidak memiliki dasar historis yang kuat dan lebih bersifat mitos atau legenda daripada fakta sejarah.

Menurut legenda, Rakeyan Sancang adalah seorang pemuda dari tanah Sunda yang melakukan perjalanan jauh ke Jazirah Arab untuk berguru kepada Sayidina Ali. Setelah berguru, ia dikisahkan kembali ke tanah Sunda dan menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut.

Secara historis, Sayidina Ali bin Abi Thalib hidup pada abad ke-7 Masehi.Sementara itu, Islam baru mulai masuk ke Nusantara (Indonesia) secara signifikan pada abad ke-13 Masehi, melalui para pedagang dan ulama dari Gujarat, Persia, dan Arab. (Paling awal Islam masuk ke Nusantara kemungkinan besar di abad 9/10 dengan adanya makam Syekh Mahmud di Barus Sumatera).

Oleh karena itu, kisah Rakeyan Sancang berguru kepada Sayidina Ali secara kronologis tidak mungkin terjadi, karena rentang waktu antara kehidupan Sayidina Ali dan masuknya Islam ke Nusantara sangat jauh.

Legenda ini mungkin muncul sebagai upaya untuk menghubungkan sejarah Islam di Nusantara dengan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam awal, seperti Sayidina Ali. Kisah ini juga mencerminkan keinginan masyarakat untuk menciptakan narasi yang menghubungkan tanah Sunda dengan akar Islam yang kuat dan otentik.

Kisah Rakeyan Sancang tidak ditemukan dalam catatan sejarah resmi atau sumber-sumber tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan. Cerita ini lebih banyak ditemukan dalam tradisi lisan, atau hikayat yang bersifat legenda.


Secara timeline kian Santang jelas tidak semasa dengan Sayyidina Ali. Karena beliau hidup pada pertengahan tahun 14 M.

(M Maki)

Baca juga :