[PORTAL-ISLAM.ID] Pernah nonton film Titanic? Jadi ada penumpang kapal namanya Masabuni Hosono dia selamat tuh dari peristiwa itu, alih alih disambut baik malah dihujat njir pulang ke Jepang. Kenapa?
Karena menurut jepang, yang menjunjung aqidah bushido, selamat dari musibah itu bukan syukur tapi justru dianggap menodai kehormatan dan memalukan. Akhirnya Honoso kehilangan pekerjaannya.
Kok bisa sih orang selamat malah dihujat? Ya Semua tentang minset. Mereka memahami kehormatan berbeda.
Disini, cara suatu peradaban memahami kehormatan menentukan apakah mereka memilih untuk bertahan atau menyerah.
Dalam tradisi Hindu, kehormatan perempuan terletak pada kesucian tubuh mereka. Jika kerajaan mereka runtuh dan suami mereka gugur, maka satu-satunya pilihan yang dianggap terhormat bagi mereka adalah mati.
Ketika kerajaan-kerajaan Rajput hancur, ribuan wanita Hindu memilih satu jalan: Jauhar, mengakhiri hidupnya.
Dimasa ketika Bahadur Shah menaklukan wilayah Hindu, 13.000 wanita Hindu memilih mati terbakar daripada menjadi tawanan. Ditahun 1568, di bawah serangan Akbar, 8.000 korban jauhar. Di tahun 1543, di Raisen, 700 wanita Hindu membakar diri secara massal.
Sebaliknya, dalam Islam, kehormatan seorang wanita bukan diukur dari apakah ia tersentuh atau tidak oleh tangan musuh, tetapi dari keberaniannya untuk tetap teguh. Jika perang datang, mereka berdiri. Jika musuh menyerang, mereka melawan. Jika kehormatan mereka dipertaruhkan, mereka membela diri, bukan menyerahkan diri.
Saat pasukan Muslim terdesak dalam Perang Yarmuk hingga mundur ke tenda-tenda, para wanita Muslimah yang awalnya hanya bertugas memasak tidak tinggal diam. Mereka mengangkat apa pun yang bisa dijadikan senjata—alat masak, tulang unta, pasak tenda, batu, atau pedang—dan ikut bertempur dengan para pria yang kabur, hal ini tentu memukul psikis pasukan pria muslim karena memalukan akhirnya bisa menumbuhkan semangat sehingga tentara romawi bisa dipukul kembali ketengah medan perang.
Kita tidak lupa dengan, Nusaybah binti Ka’ab bertempur di Uhud, melindungi Rasulullah ﷺ dengan tubuhnya sendiri meski menerima 12 luka tebasan.
Kita tidak lupa dengan, Khawlah binti Al-Azwar menyamar sebagai prajurit pria dan menerjang pasukan Romawi untuk membebaskan saudaranya.
Kenapa satunya bunuh diri satunya berjuang?
Karena ideologi Hindu mengajarkan kepasrahan, sementara Islam menanamkan keberanian dan perlawanan. Hindu melihat takdir sebagai sesuatu yang harus diterima, sementara Islam melihatnya sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan. Asek.
(Ngopidiyyah)