[PORTAL-ISLAM.ID] LAGI VIRAL.... Penipuan "Arisan Online" Pelaku Akhwat Bercadar, Duit Terkumpul RATUSAN JUTA....
Pentingnya Cerdas Finansial yang Sebenarnya agar Selamat dari Penipuan (yang Mengatasnamakan Arisan, Investasi, bahkan Sunnah/Syariah)
Oleh: Adni Kurniawan
Belakangan sedang viral indikasi penipuan dengan sistem arisan dengan total taksiran kerugian para korban mencapai miliaran rupiah. Semoga pihak berwenang dapat segera mengusut kasus ini dan menindak pelaku kejahatan dengan hukuman yang setimpal.
Kasus penipuan yang semisal ini sudah sangat sering terjadi, namun anehnya itu terus saja memakan banyak korban dari waktu ke waktu, seolah mereka tidak mengambil pelajaran dari peristiwa yang lampau.
Inti dari kecerdasan finansial untuk selamat dari kasus-kasus semacam ini adalah nalar kritis.
Pepatah dalam hal ini sudah sangat populer: There's no such thing as a free lunch (Tidak ada makan siang yang gratis).
If it sounds too good to be true, it probably isn't. Kalau itu tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka itu kemungkinan memang hanya tipuan.
Kalau orang yang dekat saja sulit dikontrol dan sangat mungkin berkhianat, maka apalagi dengan orang jauh yang kurang dikenal.
Tentu saja para penipu itu memiliki trik untuk memperdaya para korban. Trik yang paling umum dengan menggunakan skema Ponzi, yaitu dengan mengorbankan sebagian kecil dana yang telah tersedia untuk kembali dibagi-bagikan (atas nama pembagian keuntungan/investasi/arisan, agar para korban semakin percaya) dan setelah terkumpul dana yang besar maka dana itu pun ditilap.
Tambahan trik lain yang tak kalah jahatnya adalah dengan mengatasnamakan syariah (bahkan Sunnah), dengan berkedok anti riba, anti denda, anti sita, anti pinalti dan semisalnya, untuk memperlancar proses penipuannya.
(Sebagian developer penipu berkedok syariah memiliki slogan: tanpa riba, tanpa denda, tanpa sita dan tanpa pinalti. Namun fakta yang sebenarnya adalah: tanpa rumah, alias fiktif.)
Allahul musta'an.
*Perkembangan info kasus yang sedang viral tersebut dapat dicari dengan tagar #korbankcf. Sekali lagi, semoga kasus itu dapat segera ditindaklanjuti oleh aparat berwenang.
-------------
SALAH SIAPA?
๐๐ง๐ญ๐๐ซ๐ ๐๐๐ฌ๐๐ซ๐๐ค๐๐ก๐๐ง & ๐๐๐ฅ๐ฎ๐ ๐ฎ๐๐ง
Oleh: Arsyad Syahrial
Beberapa hari ini beredar terus di timeline saya postingan terkait dengan kasus tabungan / arisan seseakun "Ria Rahmawati" (RR).
Entah kenapa, mungkin karena oknum RR itu memakai tagline "bebas ribฤ", kemudian tampilannya yang Islฤmiyy (katanya berniqob), lalu seperti juga para pentolan MLM ia menampilkan foto-foto "kesuksesan"nya, sehingga banyaklah orang yang "menabung" / "arisan" kepadanya.
Awalnya, seperti juga pada kasus-kasus ponzi macam "First Travel", atau kasus penipuan like postingan di Telegram dlsb, penarikan dana para nasabah lancar-lancar saja. Sampai setelah nilai "tabungan"nya cukup besar… maka mulai deh "susah" untuk menarik.
Lalu dari mulut ke mulut berita itu menyebar, sehingga terjadi "rush"… dan semakin banyak orang yang tak bisa menarik simpanannya, dan… kemungkinan seperti kasus-kasus ponzi, uang nasabah pun hilang, raib tak berbekas. Jadilah ia kasus penipuan yang merugikan banyak orang.
Sebenarnya ini salah siapa kah…?
Well, kalau menurut saya ya SALAH KORBANNYA…!
Kok gitu sih…?
Ya iya… itu semua karena "GREED" (keserakahan) ditambah "GULLIBLE" (lugu)…!
Greed karena "there is no such thing as a free lunch" kata pepatah orang Barat.
Kalaupun ada katanya, itu juga cuma janji di kampanye 2024, dan implementasinya katanya di 2029 (itupun juga kalau dananya ada).
Prinsipnya sebenarnya sangat jelas, yaitu: "you eat what you killed".
Gullible karena main percaya saja bahwa it is what it is tanpa melakukan check & re-check, dan tanpa memakai ร ql sehat.
Padahal…
Nggak ada itu "Baim & Paula give away" lantas lu dapat ratusan juta sementara lu nggak ngapa-ngapain.
Nggak ada itu lu jualan octane booster lantas lu tajir melintir punya asset rumah, mobil, villa, dlsb, sementara jualan lu itu keuntungannya yang cuma beberapa ribu perak itu dibagi-bagi buat upline elu ke atas.
Nggak ada itu lu nabung buat รนmroh cuma separuh harga, lantas lu berangkat sekian tahun setelahnya, sementara lu lihat pemilik tour รนmroh lu bermewah-mewah.
Nggak ada itu lu cuma like postingan di social media, lantas penghasilan lu bisa jutaan seharinya.
Lu mau kaya…?
Ya lu harus kerja keras & kerja cerdas, dan lu banyak berdoa kepada Allลh ๏ทป semoga dikasih rezeki yang barokah. Itu juga belum tentu lu jadi tajir melintir, karena Allลh membagi rezeki kepada hamba-Nya sesuai dengan ke-Maha-Bijaksana-an-Nya.
------------
*YG MAU TAU LEBIH LANJUT klik