Luhut Puji Beijing Genome Institute, Prof. Sulfikar Amir: Indonesia Punya Eijkman Ditutup

[PORTAL-ISLAM.ID] Kata-kata "Perubahan" begitu sangat dibenci, dianggap bagaikan monster sama rezim sekarang.

Tapi mereka sendiri melakukan "perubahan" yang tidak perlu dan menuai banyak kecaman saat itu, yaitu membubarkan lembaga Eijkman yang legendaris dan hebat yang selama ini independen berdiri, lalu digabung dengan BRIN.

EHHH... begitu ke Luar Negeri Menko Luhut malah memuji lembaga sejenis.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke Beijing Genome Institute (BGI) Shanzen beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah video yang diunggah pada Selasa (30/5/2023), Luhut terdengar memuji lembaga riset yang dimiliki oleh China itu

Di depan 20 mahasiswa Indonesia yang hadir dalam kesempatan tersebut, Menko Marves bahkan menyoroti besarnya dana penelitian yang dikeluarkan oleh Pemerintah China.

Hal itu dinilai Luhut sebagai salah satu alasan keberhasilan kegiatan riset di negeri tirai bambu.

Mendengar pernyataan Luhut tersebut, seorang WNI yang menjadi Dosen Nanyang Technological University (NTU) Singapura Prof Sulfikar Amir, di akun Twitter-nya @sociotalker lantas menyinggung soal keberadaan lembaga riset di Indonesia.

Indonesia, ujarnya, justru telah terlebih dahulu mendirikan lembaga serupa pada era pemerintahan Presiden B.J. Habibie.

"Minggu lalu Pak Luhut ke Beijing Genome Institute (BGI). Di depan orang-orang, dia puja-puja BGI. Beliau lupa sebelum China bikin BGI, NKRI udah punya lembaga serupa yang didirikan Habibie. Lembaga itu berkembang pesat tapi lalu dibubarin oleh pemerintahan Jokowi. Namanya Eijkman Institute," kata Prof Sulfikar Amir, di akun Twitter-nya @sociotalker, Selasa (30/5/2023).

Lembaga Eijkman merupakan lembaga yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran.

Eijkman yang awalnya warisan Pemerintah Belanda pada 1888 itu kemudian resmi dihidupkan kembali oleh B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi pada Juli 1992.

Lalu di era Jokowi, Eijkman dibubarkan dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak 1 September 2021.
Baca juga :