Bagaimana level diplomatik yang telah didapatkan oleh Taliban?
Saat ini tidak ada satupun negara yang mengakui Taliban (Imarah Islam) sebagai pemerintah resmi Afghanistan. Yang diakui adalah pemerintah terasing Republik Islam Afghanistan, atau rezim sebelumnya.
Jadinya kedutaan Afghanistan seperti di Jakarta seolah dipegang oleh pemerintah terasing, karena entitas inilah yang diakui oleh Indonesia dan semua negara lain.
Pada tingkatan lebih lanjut, beberapa negara mulai menyerahkan kantor Kedubes Afghanistan kepada perwakilan Taliban, meski mereka belum mengakui Taliban sebagai pemerintah sah.
Pada kondisi ini, negara tuan rumah mempersilahkan Taliban berperan sebagai wakil pemerintah terasing Afghanistan di negaranya. Simbol, penerbitan visa, cap, pembuatan paspor dan saluran kewenangan masih sama dengan rezim lama, tetapi yang menjalankan adalah utusan Taliban. Ibaratnya ini satu kaki pengakuan.
Beberapa negara yang kabarnya telah memberi Taliban kewenangan ini adalah Turki, Iran, Rusia dan China.
Jadi jika anda ingin liburan atau bisnis ke Afghanistan, anda tetap bisa mengurus visa lewat kedutaan Afghanistan di negara anda. Tentu dengan menyiapkan syarat-syarat yang mereka minta.
Jika kedutaan masih diisi perwakilan lama, anda mungkin harus mengurus 2 kelompok persyaratan. Pertama syarat yang diminta orang kedutaan, kedua syarat yang diminta pemerintah Taliban.
Sedangkan jika kedutaan sudah dipegang utusan Taliban, mungkin cuma perlu mengurus satu kelompok syarat saja.
Terkadang izin tertulis dari pemerintah negara anda juga diperlukan jika kementerian luar negeri menetapkan Afghanistan sebagai daftar merah kunjungan warganya.
Ketika anda tiba di Afghanistan, imigrasi yang berwenang memberi cap seolah masih ada rezim lama. Tetapi setelah itu juga ada imigrasi versi Taliban.
Hebatnya, segala keruwetan diplomatik, politik dan hubungan antar negara tersebut, bisa "dikangkangi" oleh kawan-kawan Jama'ah Tabligh.
Visa sakti khuruj mereka bisa menembus India, Pakistan, Bangladesh dan bahkan Afghanistan seperti jalan tol.
*Foto: Kantor Kedutaan Afghanistan di Ankara telah diisi orang-orang Taliban.
(Pega Aji Sitama)