Ibnu Batutah, Penjelahah Terbesar Sepanjang Masa (The Greatest Traveler of All Time)

[PORTAL-ISLAM.ID] Ibnu Batutah (1304 - 1368) atau Muhammad bin Batutah (محمد ابن بطوطة) yang bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Al-Lawati At-Tanji bin Batutah adalah seorang alim (cendekiawan) Maroko yang pernah berkelana ke berbagai pelosok dunia pada Abad Pertengahan. 

Dalam jangka waktu 30 tahun, Ibnu Batutah menjelajahi sebagian besar Dunia Islam dan banyak negeri non-Muslim, termasuk Afrika Utara, Tanduk Afrika, Afrika Barat, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Tiongkok. 

Menjelang akhir hayatnya, ia meriwayatkan kembali pengalaman-pengalamannya menjelajahi dunia untuk dibukukan dengan judul Hadiah Bagi Para Pemerhati Negeri-Negeri Asing dan Pengalaman-Pengalaman Ajaib (تحفة النظار في غرائب الأمصار وعجائب الأسفار, Tuḥfatun Nuẓẓār fī Gharāʾibil Amṣār wa ʿAjāʾibil Asfār), yang lazim disebut الرحلة, Ar-Rihlah, Lawatan.

Riwayat perjalanan Ibnu Batutah menyajikan gambaran tentang peradaban Abad Pertengahan yang sampai sekarang masih dijadikan sumber rujukan. 

***

Pada abad ke-14, pengembara Maroko, Ibn Battūta al-Mālikī, menghabiskan hampir 30 tahun perjalanan 75.000 mil melintasi Afrika, Timur Tengah, India, dan Asia Tenggara. Dan karena itu dikenal sebagai musafir terhebat sepanjang masa!

Ibn Battūta adalah seorang musafir Muslim abad pertengahan yang menulis salah satu catatan perjalanan paling terkenal di dunia, Riḥla. Karya besar ini menggambarkan orang, tempat, dan budaya yang dia temui dalam perjalanannya melintasi dan melampaui dunia Islam.

Pada tahun 1325, pada usia 21 tahun, dia meninggalkan tanah airnya ke Timur Tengah sendirian. Dia bermaksud menunaikan hajinya – ke kota suci Makkah – tetapi dia juga ingin mempelajari hukum Islam di sepanjang jalan.

Di luar dunia Islam, Battūta menghabiskan separuh hidupnya berkelana melintasi petak luas di Belahan Bumi Timur. Bergerak melalui laut, dengan karavan unta, dan berjalan kaki, dia berkelana ke lebih dari 40 negara modern, sering menempatkan dirinya dalam bahaya ekstrim hanya untuk memuaskan nafsu berkelana. Ketika dia akhirnya kembali ke tempat asalnya Maroko setelah 29 tahun, dia mencatat petualangannya dalam sebuah catatan perjalanan besar yang dikenal sebagai “Ar-Riḥlah.”

Setelah penyelesaian Ar-Riḥlah, dia bekerja sebagai hakim di Maroko dan meninggal sekitar tahun 1368.

Baca juga :